Satu Islam Untuk Semua

Friday, 29 March 2019

Etika Pertemanan dan Persahabatan dalam Islam


islamindonesia.id – Etika Pertemanan dan Persahabatan dalam Islam

Hadis Nabi Saw menyeru kita untuk hidup secara baik dengan teman dan sahabat kita, serta mendahulukan mereka ketimbang diri kita sendiri. Kita tidak semestinya berbuat buruk dan memperdaya mereka. Kita mesti berbaik hati dan tidak pelit kepada mereka. Kita mesti menjaga rahasia mereka, di depan maupun di belakang mereka. Kita tidak boleh memberi kesempatan orang lain untuk berbuat licik kepada mereka. Kita mesti menasihati dan mendorong mereka untuk taat kepada Allah. Kita pun mesti menolong mereka dalam mengatasi kekeliruan dan dosa mereka.

Semua ini terangkum dalam kalimat hadis, “Jadilah sumber ampunan bagi mereka, bukan sumber hukuman.” Namun demikian, persahabatan juga memiliki adab, di antaranya sebagai berikut:

Kita tidak boleh memperdaya teman dan relasi kita. Melainkan kita mesti jujur kepada mereka dalam setiap persoalan. Kita tidak boleh mendustai mereka, melainkan kita mesti bersikap tulus kepada mereka.

Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang merendahkan mereka, apa pun kasusnya. Merendahkan mereka berarti merendahkan diri kita sendiri. Sebagai gantinya, Anda mesti mengangkat pribadi mereka. Inilah persahabatan yang terbaik serta paling disukai dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya Saw.

Bila Anda tinggal bersama teman Anda, berkata lembutlah dan perlihatkan sikap sayang dan penghormatan kepadanya. Dikatakan, “Kelembutan itu mengurangi kesendirian.” Alangkah indahnya ungkapan Al-Qur’an, “Dan berendahdirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hijr: 88)

Anda mesti berendah diri terhadap saudara Anda, namun rendah diri dalam cinta, bukan rendah diri dalam hina.

Di antara hal-hal yang diharapkan: mengatasi hal-hal yang tidak terlarang, jangan paksakan pendapat Anda kepada teman Anda, jangan berdiri dari tempar duduk anda sebelum meminta izin kepadanya, jangan biarkan ia mendengar dari Anda kecuali kebaikan karena “terdapat kejahatan dalam kata-kata yang buruk dan kebaikan itu merupakan penghalang kejahatan”, dan ucapkan terima kasih atas kebaikannya kepada Anda.

Rasulullah Saw bersabda, “Persahabatan harus disertai kesetiaan.” Yaitu, di antaranya kita tidak membocorkan rahasia teman kita, kecuali dengan izinnya.

Jika kita berkumpul dengan teman-teman kita, lebih dari satu orang, maka tidak pantas bila kita berbisik-bisik dengan sebagian dari mereka. Karena, hal ini akan membuat yang lain merasa tak nyaman, meskipun kita tidak membicarakan mereka.

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *