Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 15 July 2023

Cara ‘Menolong’ Orang yang Zalim


islamindonesia.id – Idealnya, hubungan antarsesama manusia berlangsung dalam suasana tenteram. Apalagi, bila nuansanya adalah relasi di antara orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Namun, pada faktanya idealisme tidak selalu terwujud.

Acap kali, keharmonisan terganggu oleh orang-orang yang berlaku zalim terhadap sesama manusia atau orang beriman.

Kezaliman akan mengganggu tatanan umum. Bentuknya bisa macam-macam, tetapi polanya selalu sama, yakni ketika orang yang kuat atau berkuasa menindas mereka yang lemah atau nirdaya.

Terkait itu, ada sebuah hadis Rasulullah Muhammad s.a.w. Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, beliau bersabda, “Tolonglah saudaramu, baik yang zalim maupun yang dizalimi.”

Ketika itu, para sahabat yang menyimaknya lantas bertanya, “Bagaimana cara menolong orang yang zalim, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Engkau mencegah dia dari berbuat zalim. Maka sesungguhnya engkau telah menolongnya.”

Pencegahan yang dimaksud bisa macam-macam bentuknya. Mulai dari lisan hingga perbuatan. Sebagai contoh, ketika seorang Muslim menyaksikan seseorang hendak berbuat jahat kepada yang lain, maka langsung katakan kepadanya, “Jangan kamu melakukannya.”

Cara yang paling ampuh adalah dengan membuat suatu sistem yang berfungsi untuk menangkal kezaliman. Hal itu juga sudah diisyaratkan dalam hadis Nabi s.a.w yang lain, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim.

“Aku (Abu Sa’id Al Khudri) pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaknya dia mengubahnya dengan kedua tangannya. Jika tidak mampu melakukannya, maka hendaknya dengan lisannya. Jika tidak mampu lagi, maka hendaknya (mencegah kemungkaran) dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman.'”

Dari uraian di atas, tampak hubungan dialektis dalam menolong orang-orang agar terlepas dari kezaliman, baik mereka sebagai pelaku atau korban. Ketika lisan dan perbuatan tidak mampu juga melakukannya, maka hati yang “menjerit” sudah dinilai suatu kebaikan karena diniatkan untuk menolong sesama Muslim. Bagaimanapun, seorang Muslim memang tidak dilarang untuk mendoakan supaya hidayah dan petunjuk Allah SWT datang.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *