Begini Adab Bertetangga Menurut Islam

islamindonesia.id – Ada ungkapan yang menyebutkan bahwa “tetangga adalah saudara terdekat” kita.

Ungkapan tersebut bisa dibilang benar, karena tetangga merupakan orang yang tinggalnya bersebelahan atau berdekatan dengan kita dan seringkali membantu jika kita tengah ditimpa kesusahan atau permasalahan.

Manusia juga merupakan makhluk sosial, yang pasti akan berinteraksi dan membaur dengan orang lain, termasuk tetangga. Untuk itu, kita sebagai makhluk sosial perlu menjalin hubungan yang baik dengan sesama, khususnya dengan tetangga kita.

Untuk membangun kerukunan dan persatuan di antara tetangga, diperlukan akhlak dan perilaku yang sesuai. Terkait hal ini, agama Islam pun mengajarkan adab bertetangga yang bisa diterapkan oleh kaum Muslim.

Allah SWT dalam Al-Qur’an bahkan memerintahkan kepada hamba-Nya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” (QS. An-Nisa:36)

Begitu pula dengan Rasulullah s.a.w yang mengingatkan dalam sabdanya, “Malaikat Jibril tidak henti-hentinya berpesan kepadaku mengenai tetangga, sampai-sampai aku menyangka tetangga akan dijadikan ahli waris.” (HR. Abu Dawud)

Dalam sabda Nabi s.a.w yang lain juga dikatakan, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi, ada beberapa adab bertetangga yang bisa diteladani. Berikut ini 5 di antaranya.

1. Tidak Menyakiti Tetangga

Menyakiti di sini bisa dengan ucapan atau perbuatan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Rasul dalam sabdanya yang lain juga mengatakan, “Demi Allah, tidaklah beriman. Demi Allah, tidaklah beriman.” Lantas beliau ditanya oleh sahabat, “Siapakah ia, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari perbuatan jahatnya.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Memperlakukan Tetanggga dengan Sebaik-baiknya

Sebagaimana perintah Allah dalam Surah An-Nisa ayat 36 untuk berbuat baik kepada tetangga. Bentuk perbuatannya bisa dengan tolong-menolong ketika dibutuhkan, tidak mengusiknya, juga memaafkan kekeliruan yang diperbuat, atau perilaku lain yang terpuji.

3. Berbagi dan Tidak Meremehkan Pemberian

Dalam sabdanya Rasulullah mengingatkan wanita Muslimah di zamannya untuk tidak menyepelekan pemberian tetangga walau hanya berupa kaki kambing.

“Wahai para istri kaum Muslimin, jangan sampai seorang tetangga meremehkan (pemberian) tetangganya, meski hanya berupa kaki kambing.” (HR. Bukhari-Muslim)

Rasulullah juga mengajarkan untuk berbagi dengan tetangga, jika memiliki rezeki yang lebih. Sabda Nabi s.a.w kepada Abu Dzarr, “Wahai Abu Dzarr, apabila engkau memasak maraqah (sayur) maka perbanyaklah kuahnya dan bagikanlah kepada tetangga-tetanggamu.” (HR. Muslim dan Ad-Darimi)

4. Menghormati dan Menghargai Tetangga

Apabila hendak menjual atau menyewakan bangunan yang menempel dengan rumah tetangga, hendaknya untuk menawarkan dan berkonsultasi kepada tetangga terlebih dahulu.

Berdasarkan hadis Rasulullah, “Barangsiapa memiliki tetangga yang temboknya menempel dengan rumahnya atau yang satu rumah dengannya (memilikinya secara bersama), janganlah menjual rumah itu sebelum menawarkan kepadanya terlebih dahulu.” (HR. Al-Hakim)

5. Bukan Hanya Tidak Menggangu tapi juga Sabar atas Gangguan Tetangga

Dalam hal ini, Imam Musa Kazhim cucu Rasulullah bahkan mengingatkan, “Bertetangga yang baik bukanlah (hanya) tidak mengganggu (tetangga), tetapi bertetangga yang baik adalah sabar atas gangguan (tetangga sekitarnya)”.

EH/Islam Indonesia