Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 02 March 2023

Balasan untuk Mereka yang Suka Menghardik Anak Yatim


islamindonesia.id – Dalam pandangan Islam, anak yatim memiliki keistimewaan tersendiri, mereka begitu mulia hingga semua umat Muslim dianjurkan menyantuni dan menyayangi mereka.

Hal ini bukan tanpa alasan, pahala berlipat ganda akan menanti mereka yang memuliakan anak yatim, sebagai ganjarannya.

Namun, lain halnya jika anak yatim justru ditelantarkan dan diperlakukan secara tidak adil. Di dalam surah Ad-Dhuha ayat 9, Allah SWT memerintahkan umat Muslim agar tidak berperilaku buruk terhadap anak yatim: “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

Ayat tersebut mempertegas bahwa yang termasuk perbuatan buruk kepada anak yatim di antaranya adalah: menghardik, menghina, memakan hartanya, menelantarkan, dan perbuatan tidak adil lainnya yang sangat dilaknat. 

Mereka yang berperilaku buruk terhadap anak yatim akan mendapatkan siksa yang tidak tanggung-tanggung, yaitu berjalan menuju neraka yang dipenuhi oleh kobaran api yang panas membara hingga membakar tubuhnya. Karena Allah SWT telah memerintahkan untuk melindungi anak yatim sebagai salah satu bentuk ketaatan terhadap diri-Nya. 

Maka dari itu, segala tindakan yang melukai hati anak yatim pasti akan segera mendapatkan balasan yang setimpal. Bahkan, doa anak yatim dipercaya merupakan doa yang pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Baik itu doa untuk kebaikan maupun keburukan akibat hatinya yang terluka.

Sekali lagi perlu diingat bahwa hukum menyakiti hati anak yatim sangat ditentang dalam ajaran agama Islam. Karena mereka sudah selayaknya mendapatkan kasih sayang seperti halnya yang telah diajarkan Rasulullah s.a.w di masanya. 

Dalam Islam, orang-orang yang bertindak sewenang-wenang kepada anak yatim hingga menyakiti hatinya, akan tergolong orang-orang yang tidak akan mendapatkan tempat di surga.

Jadi, tidak ada salahnya jika kita mulai menyantuni dengan menyisihkan sebagian rezeki kita secara rutin untuk mereka.

Pasalnya, anjuran menyantuni anak yatim dalam ajaran Islam tidak hanya dilakukan sesekali tapi hingga anak tersebut tumbuh dewasa.

Namun demikian, apabila kita belum mampu menyantuni semua kebutuhan anak tersebut secara rutin, maka kita bisa memilih salah satu jenis santunan, misalnya santunan pendidikan, santunan biaya makan sehari-hari, atau santunan berupa biaya untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Jadi, tidak harus menanggung semuanya asalkan dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.

Berikut ini kumpulan ayat-ayat yang menjelaskan mengenai larangan menyakiti hati anak yatim:

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1), Itulah orang yang menghardik anak yatim (2) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (3)” (QS. Al Ma’un:1-3)

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An Nisa:10)

Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (QS. Ad Dhuha:9)

Dari penjelasan singkat di atas, bisa disimpulkan bahwa kita sebagai umat Muslim dilarang keras menghardik anak yatim. Apalagi sampai menyakiti hati dan fisiknya.

Sebaliknya, semoga Allah karuniai kita keberlimpahan rezeki, agar kita bisa menyantuni mereka. Aamiin…

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *