Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 13 August 2022

Allah Tak Pernah ‘Lelah’ Ampuni Dosa Hamba-Nya


islamindonesia.id – Selama hidupnya di dunia, manusia sebagai hamba Allah terkadang melakukan kesalahan dan dosa. Namun ketika seorang hamba menyadari telah melakukan perbuatan dosa, sayangnya ada sebagian dari mereka yang menganggap dirinya sudah tak pantas memperbaiki diri atau mendapat ampunan-Nya. Bahkan lebih parahnya lagi, karena dosa yang telah diperbuat itu, kemudian membuatnya berpikir bahwa Allah tak akan pernah mengampuninya.

Pada akhirnya semua itu hanya menimbulkan rasa putus asa pada ampunan Allah. Rasa putus asa ini hanya akan membuat seorang hamba semakin jauh dari Allah dan lalai akan perintah Allah. Mereka tidak sadar bahwa rasa putus asa yang timbul merupakan bagian dari cara kerja setan untuk menjauhkan manusia dari Allah sehingga semakin terjerembab pada kelamnya kehidupan.

Padahal perlu dipahami bahwa Allah tidak akan pernah berputus asa atau “lelah” dalam mengampuni hamba-Nya. Jadi mengapa manusia harus putus asa mengharap ampunan Allah sedangkan Allah saja tidak demikian?

Hal ini sebagaimana firman Allah yang tertuang di dalam Alquran, “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar:53-54)

Melalui ayat ini Allah mengingatkan para hamba-Nya agar bersegera dalam meraih ampunan dan rahmat-Nya. Akan tetapi ada di antara manusia yang berprasangka buruk dan berputus asa atas ampunan Allah, sehingga banyak dari mereka yang akhirnya tidak mengubah jalan hidupnya. Padahal Allah Maha Penyayang sekalipun terhadap hamba-Nya yang tersesat.

Di antara bukti rasa sayang Allah kepada hamba-Nya adalah ketika dalam ayat di atas Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas..”.

Dalam Alquran kata “hamba” adalah istilah pengagungan, jadi ketika manusia disebut hamba maka dia diistimewakan. Artinya, meski sudah banyak dosa, Allah masih tetap memanggilnya dengan sebutan “hamba”.

Pada saat yang sama, mesti disadari bahwa pada dasarnya manusia memang tidak luput dari perbuatan dosa. Itulah sebabnya maka jangan pernah menjustifikasi bahwa Allah tidak akan membukakan pintu ampunan bagi dosa-dosa, sebesar dan sebanyak apa pun dosa-dosa tersebut.

Pandangan negatif seperti ini justru membuat manusia menjadi makhluk pesimistis dan tak mampu menuju jalan yang lebih baik. Segeralah bertobat meskipun dosa yang telah diperbuat sudah tak terhitung karena setiap pertobatan akan membuahkan hikmah dan ketenangan hati. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat, dan Allah selalu menyukai hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam meraih kemuliaan.

Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, Allah SWT berfirman: ‘Wahai anak Adam, selama engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku niscaya Aku ampuni segala dosamu yang telah kamu lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosamu sampai setinggi langit lalu engkau minta ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni.

“Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seluas bumi lalu engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan seluas bumi pula.” (HR. At-Tirmidzi)

Maka dari itu, hendaknya manusia tidak pernah berputus asa pada ampunan dan rahmat Allah karena Allah pun tak pernah “lelah” membuka pintu ampunan bagi semua hamba-Nya.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *