Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 08 January 2023

7 Kiat Mengikis Hasad


islamindonesia.id – Hasad adalah berharap hilangnya nikmat dari seseorang, ada juga sebagian ulama yang mengatakan hasad adalah merasa tidak suka melihat orang lain mendapatkan nikmat.

Hasad merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya yang bisa merusak dunia dan agama seseorang sebagaimana yang telah diperingatkan oleh Nabi s.a.w di dalam hadisnya: “Telah datang kepada kalian penyakit ummat sebelum kalian (yaitu) hasad dan kebencian, ia adalah alat pemotong dan aku tidak mengatakan memotong rambut tetapi memotong agama dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai, maukah aku beritahukan kepada kalian yang menjaganya (saling mencintai) untuk kalian? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR.Tirmidzi)

Dengan hasad seseorang tidak akan pernah merasakan kebahagian dan hatinya senantiasa diliputi kebencian terutama ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat atau kebaikan.

Berkata sebagian Salaf: “Hasad adalah maksiat pertama yang dilakukan kepada Allah di langit (yaitu hasadnya Iblis kepada Nabi Adam a.s) dan merupakan maksiat yang pertama dilakukan di muka bumi (yaitu antara dua anak Adam sehingga membunuh saudaranya)”.

Seorang Muslim hendaknya berusaha untuk mejauhkan dan menghilangkan penyakit hasad. Berikut beberapa kiat untuk menghilangkan hasad:

Pertama: Menguatkan iman dengan melakuakan perintah Allah dan menjauhi perbuatan maksiat.

Kuatnya iman dalam hati seseorang menjadikannya senang apabila saudaranya mendapatkan nikmat, sebagaimana dalam sabda Nabi: “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari-Muslim)

Tentu apa yang disebutkan dalam hadits di atas bertentangan dengan orang yang hasad, karena hasad menjadikan seseorang tidak mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri dan faktor utamanya adalah iman yang lemah.

Apalagi seseorang mengetahui Rasulullah s.a.w telah melarang umat untuk hasad: “Janganlah kalian saling hasad  dan jangan kalian melakukan jual beli munajasyah (menaikkan harga dengan cara curang) dan janganlah kalian benci dan berpaling…” (HR. Muslim)

Kedua:  Saling mencintai karena Allah dan melakukan sebabnya.

Hasad muncul karena permusuhan dan kebencian dan hilangnya rasa saling mencintai karena Allah, oleh karena itu perlu ada usaha usaha menumbuhkan kembali kecintaan, seperti dengan memaafkan, memberi hadiah, membalas kesalahan dengan kebaikan dan juga menyebarkan salam.

Rasulullah s.a.w bersabda: “Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai, maukah aku beritahukan kepada kalian yang menjaganya (saling mencintai)? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Tirmidzi)

Berkata Imam Almawardi: “Di dalam hadis ini Rasulullah s.a.w memberitahukan bahwa salam bisa menimbulkan kecintaan maka dengan demikian salam bisa menghilangkan hasad.

Ketiga: Mengetahui bahaya hasad dan akibatnya yang tidak baik.

Hasad adalah penyakit yang bisa merusak agama seseorang dan menghalangi seseorang untuk menerima nasihat, berkata Imam Ibnul Qayyim: “Dan Hasad menghalangi seseorang untuk menerima nasihat… apabila hasad hilang maka untuk menerima nasihat dan memberikan nasihat.”

Imam Ibnul Qayyim juga menjelaskan tentang bahaya hasad: “Bahwasanya hasad pada hakikatnya menentang Allah dan membenci nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya.”

Ketika seseorang Muslim mengetahui keburukan yang muncul karena hasad, maka tidak ada pilihan kecuali berusaha untuk menjauhkannya.

Keempat: Beriman kepada takdir Allah.

Allah SWT berfirman: “Apakah mereka hasad terhadap manusia atas apa yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya.” (QS. an-Nisa’:55)

Beriman kepada takdir menjadikan seseorang menerima sepenuhnya kelebihan yang Allah berikan kepada orang lain, karena apa yang Allah telah tetapkan tidak akan berubah dengan hasad dan hasad terhadap pemberian Allah kepada orang lain bertentangan dengan takdir dan keinginan Allah, berkata Ibnu Qayyim: “Hasad menentang ketetapan takdir Allah.”

Kelima: Berdoa dan memohon kepada Allah.

Tidak ada obat yang paling baik untuk menghilangkan penyakit hasad kecuali berdo’a kepada Allah, karena Dialah Allah yang menguasai hati manusia dan membolak balik sesuai dengan keinginannya.

Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya hati hati anak Adam berada di antara dua jari dari jari Allah yang Maha Penyayang, bagaikan hati satu orang, Allah melakukan apa yang Dia inginkan padanya, kemudian Rasulllah berkata: ‘Ya Allah yang mengatur hati, jadikanlah hati kami pada ketaatan’.” (HR. Muslim)

Keenam: Zuhud terhadap dunia.

Di antara yang menyebabkan munculnya hasad dalam diri seseorang adalah tamak dan rakus terhadap dunia dan ini akan menjadikan seseorang tidak senang apabila ada orang lain yang mengalahkan dalam kelebihan dunia atau menyamainya, Rasulullah s.a.w bersabda: “Zuhudlah di dunia maka kamu dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka kamu dicintai manusia.” (HR. Ibnu Majah)

Ketujuh: Berbuat baik kepada orang yang kita hasad.

Berbuat baik kepada orang yang dihasad mampu menghilangkan hasad dalam diri seseorang, karena perbuatan baik akan mengubah permusuhan menjadi pertemanan yang baik.

Allah SWT berfirman: “Balaslah dengan yang lebih baik, maka orang yang ada permusuhan denganmu akan menjadi teman yang setia.” (QS. al-Mu’minun:96)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *