Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 22 February 2023

7 Keistimewaan yang Hanya Ada di Bulan Sya’ban


islamindonesia.id – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, ada satu bulan yang juga memiliki banyak keistimewaan yaitu bulan Sya’ban. Allah menjadikan bulan Sya’ban sebagai bulan yang istimewa karena terdapat banyak ibadah, keutamaan, dan peristiwa besar yang hanya terjadi di bulan tersebut.

Tidak ada yang memanfaatkan bulan Sya’ban dengan amal-amal kebaikan kecuali orang yang bersungguh-sungguh mencari keridhaan Allah. Mengapa? Karena di bulan ini banyak orang yang tidak bersungguh-sungguh beribadah karena waktunya yang terletak di antara dua bulan yang mulia yaitu Rajab dan Ramadhan.

Padahal, di bulan inilah terdapat keutamaan yang bahkan Rasulullah s.a.w bersungguh-sungguh mengerjakannya.

1. Bulan Diangkatnya Amal

Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kebaikan seluruh manusia selama satu tahun ke hadapan Allah. Di fase akhir inilah seharusnya setiap orang bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya.

Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.”(HR.  Bukhari)

Az-Zarqani dalam Syarh Al-Muwatha mengatakan bahwa amalan akhir manusia itulah yang menjadi penentu dan atas amalan itulah akan dibalas. Siapa yang beramal buruk lalu beramal baik, maka ia dinilai sebagai orang yang bertaubat.

2. Bulan Berlimpahnya Pahala di Kala Orang-Orang Lalai

Banyak orang yang melalaikan bulan Sya’ban karena letaknya yang terjepit di antara dua bulan yang memiliki keutamaan besar, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Padahal beribadah di waktu banyak orang yang sedang lalai memiliki keutamaan yang besar. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis: “Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperi berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)

Besarnya keutamaan beribadah di waktu lalai karena beratnya perjuangan di masa tersebut. Menjalankan ibadah di tengah lingkungan yang turut menjalankan ibadah akan terasa mudah, tapi bagaimana dengan ibadah di waktu banyak orang sedang lalai?

Di waktu banyak orang yang lalai, di situlah ujian yang sesungguhnya. Di saat tidak banyak orang yang melihat, di situlah keimanan kita akan diuji. Maka dari itu beribadah di masa banyak orang sedang lalai adalah sebuah keutamaan yang besar.

3. Bulan Persiapan Menghadapi Ramadhan

Apa yang harus kita lakukan agar Ramadhan menjadi rahmat bagi kita? Tentu dengan bersungguh-sungguh beribadah di bulan tersebut. Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa ibadah adalah sebuah perlombaan.

“Maka belomba-lombalah dalam mengerjakan kebajikan atau ibadah.” (QS. Al-Baqarah:148)

Tidak mungkin seseorang menang dalam sebuah perlombaan jika ia tidak mempersiapkan diri. Dengan membiasakan diri beribadah di bulan Sya’ban, maka di bulan Ramadhan ia akan terbiasa untuk beribadah dengan giat.

4. Pindahnya Kiblat

Kiblat adalah arah yang dituju kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat. Sebelum Ka’bah menjadi kiblat seperti saat ini, dahulu Masidil Aqsa adalah kiblat pertama kali bagi kaum Muslimin. Perpindahan tersebut terjadi di pertengahan Sya’ban tahun kedua hijriyah.

Berpindahnya arah kiblat ini adalah peristiwa besar yang sangat ditunggu-tunggu oleh Rasulullah s.a.w. Dahulu umat Yahudi sering mengolok-olok umat Muslim karena beribadah menghadap arah yang sama dengan mereka. Ketika kiblat berpindah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah, Rasulullah bergembira karena dapat menyelisihi umat Yahudi.

5. Turunnya Ayat Shalawat

Allah menjadikan Sya’ban sebagai bulan yang mulia di antaranya dengan menurunkan ayat berupa perintah untuk bershalawat pada bulan ini. Perintah tersebut tercantum dalam ayat berikut: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab:56)

Para ulama seperti Syaikh Abdul Qadir Jaelani menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi di bulan Sya’ban. Shalawat adalah bentuk penghormatan kita kepada Nabi yang telah berjasa menyebarkan dan mengajarkan agama Islam.

Di antara keutamaan bagi orang yang sering bershalawat adalah dikumpulkan bersama Nabi di yaummul akhir, sebagaimana sabda Rasul: “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirdmidzi)

6. Bulannya Pembaca Al-Qur’an

Bulan Sya’ban memiliki sebutan sebagai bulannya para pembaca Al-Qur’an. Di antara maknanya adalah bulan ketika pembaca-pembaca Al-Qur’an melakukan pemanasan untuk bulan Ramadhan.

Anas berkata: “Kaum Muslim ketika telah memasuki bulan Sya’ban, mereka mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya. Mereka juga mengeluarkan zakat hartanya agar dapat membantu menguatkan orang fakir dan miskin untuk turut serta menunaikan puasa di bulan Ramadhan.”

7. Bulan Memperbanyak Puasa

Bulan Sya’ban adalah bulan yang Rasulullah paling sering berpuasa di dalamnya selain di bulan Ramadhan.

Aisyah menyatakan, “Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah s.a.w berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Di antara hikmah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan agar terbiasa saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, bulan yang umat Muslim berpuasa selama satu bulan penuh.

Itulah 7 keistimewaan yang ada pada bulan Sya’ban. Perbanyaklah ibadah di bulan Sya’ban karena banyak keutamaan di dalamnya yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain. 

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *