Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 01 December 2021

Siapa Tak Suka Menjadi Sebaik-baik Manusia?


islamindonesia – Ada sebuah hadis yang sering disampaikan oleh para dai pada saat pengajian atau oleh para khatib ketika membawakan khotbah Jumat. Teks hadis tersebut yakni:
وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab No. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath No. 5787).

Demikian pula halnya dalam Alquran, dinyatakan bahwa orang yang berbuat baik kepada sesama akan mendapatkan predikat sebagai “sebaik-baiknya makhluk”. Sedangkan balasan bagi mereka (orang beriman yang beramal saleh atau berbuat baik kepada orang lain dengan memberikan sedekah dan menafkahkan hartanya untuk kepentingan masyarakat) tidak lain adalah Surga ‘Adn.

Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al Bayyinah:6-8).

Begitu pula dalam banyak teks agama, baik Alquran maupun hadis Rasulullah s.a.w, banyak dijelaskan bahwa memang agama ini tidak hanya menuntut umatnya untuk menjadi manusia yang saleh ritual yang bentuknya vertikal hanya kepada Allah SWT, melainkan juga menuntut umatnya untuk menjadi manusia yang saleh sosial atau lebih tepatnya bahkan bisa menjadi “rahmat bagi sekitar dan sekalian alam”.

Ibadah ritual yang bentuknya vertikal, yang tidak ada hubungan manusia di dalamnya sering digambarkan dengan shalat. Dalam Alquran perintah shalat itu ada di 17 tempat. Sedangkan zakat yang merupakan ibadah horizontal, yang punya dimensi sosial disebutkan dalam Alquran di 30 tempat. Dengan redaksi sedekah ada di 12 tempat. Sementara kalau digabung dengan ibadah-ibadah lain yang juga punya dimensi sama; yakni sosial, seperti infak, memberi makan si miskin, menyantuni kaum papa jumlahnya mencapai 60 tempat dalam Alquran.

Dalam shahih Al-Bukhari, Nabi s.a.w menegaskan ungkapan “Laa yu’min”, tidak beriman, sampai 3 kali. “Tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman, orang Muslim yang tidak menjaga tetangganya dari musibah.” Artinya, meski mungkin saja manusia memang tidak bisa menolak musibah datang, akan tetapi maksudnya jangan sampai kita cuek atau tidak peduli dengan tetangga/sesama dan sekitar.

Berikut ini versi lengkap teks hadis yang dimaksud:
والله لا يؤمن والله لا يؤمن والله لا يؤمن قالوا من ذلك يا رسول الله قال من لا يأمن جاره بوائقة
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman.” Para sahabat bertanya: “Siapa yang tidak beriman ya Rasul?”. Beliau menjawab: “Dia yang tidak menjaga tetangganya dari musibah.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam riwayat Imam al-Hakim, juga disebutkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a., bahwa seorang Muslim dianggap tidak beriman, atau imannya tidak sempurna, yakni Muslim yang tidur kekenyangan sementara pada saat yang sama ada tetangganya yang kelaparan.

ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه و سلم قال ليس المؤمن الذي يشبع وجاره جائع
Dari sahabat Ibn Abbas r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Seorang Muslim tidak beriman jika ia kekenyangan sedangkan tetangganya kelaparan.” (HR al-Hakim)

Lagi-lagi urusan horizontal menjadi tolok ukur keimanan. Artinya, makin baik amal horizontal seorang Muslim, makin tinggi kedudukan imannya di hadapan Allah SWT. Sebaliknya, makin rendah perhatian Muslim soal hubungan horizontalnya, makin rendah pula kedudukan imannya. Dan yang membuat tolok ukur tersebut adalah Nabi s.a.w. sendiri, bukan yang lain.

Karena itu, setiap orang yang beriman sudah seharusnya terus berusaha agar menjadi orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain dengan apa yang dimiliki sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dalam sebuah riwayat disebutkan:
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى، حَدَّثَنَا أَبُو مَعْشَرٍ، عَنْ أَبِي وَهْبٍ -مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ-عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ الْبَرِيَّةِ؟ ” قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: “رَجُلٌ أَخَذَ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، كُلَّمَا كَانَتْ هَيْعَة اسْتَوَى عَلَيْهِ. أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ الْبَرِيَّةِ؟ ” قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: “رَجُلٌ فِي ثُلَّة مِنْ غَنَمِهِ، يُقِيمُ الصَّلَاةَ وَيُؤْتِي الزَّكَاةَ. أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ الْبَرِيَّةِ؟ “. قَالُوا: بَلَى. قَالَ: “الَّذِي يَسأل بِاللَّهِ، وَلَا يُعطي بِهِ”

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Abu Ma’syar, dari Abu Wahb maula Abu Hurairah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: “Maukah aku beri tahukan kepadamu tentang sebaik-baik makhluk?” Mereka menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah, manakala terjadi serangan musuh, maka dia menunggangi kudanya (dan memacunya menghadapi musuh).” “Maukah aku beri tahukan kepadamu tentang sebaik-baik makhluk?” Mereka menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Seorang lelaki yang berada di kumpulan ternak kambingnya mendirikan shalat dan menunaikan zakat.” “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang seburuk-buruk makhluk?” Mereka menjawab, “Tentu mau.” Rasulullah s.a.w. menjawab, “Orang yang meminta kepada Allah dan Allah tidak memberinya.”

Makna hadis tersebut yakni sebaik-baik manusia adalah mereka yang tidak lari saat menghadapi musuh yang akan menyerangnya. Selain itu, sebaik-baik makhluk adalah yang bermanfaat bagi sesama dengan membantu siapa pun yang sedang kesusahan melalui zakat.

Perlu ditekankan bahwa perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain tidak akan menimbulkan kerugian, justru imbasnya akan baik kepada orang yang memberi atau menolong sesama. Begitu pun sebaliknya, jika berbuat dosa atau kejahatan akan kembali kepada pelakunya.

Allah SWT berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri.” (QS. Fushshilat:46)

Dalam hadis juga dijelaskan bahwa untuk setiap perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain, maka Allah SWT akan mencukupi kebutuhan si memberi.

Berkenaan dengan hal ini, dalam sebuah riwayat disebutkan:
عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَالِمًا أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Salim mengabarkannya bahwa Abdullah bin Umar r.a. mengabarkannya bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang Muslim, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat”. (HR. Bukhari)

Ala kulli hal, bila memang demikian yang diperintahkan Islam kepada segenap Muslim, lalu siapa yang tak suka menjadikan dirinya sebagai sebaik-baiknya manusia di hadapan-Nya?

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *