Satu Islam Untuk Semua

Friday, 13 May 2022

Jadilah Orang Bertakwa, Jadilah Pemaaf


islamindonesia.id – Setiap manusia biasanya menginginkan agar dirinya diperlakukan dengan sopan dan baik oleh sesamanya dalam pergaulan hidup. Namun pada kenyataannya, harapan itu terkadang ibarat jauh panggang dari api. Bahkan bukan tak mungkin bahwa yang terjadi dan menimpa kita justru sebaliknya.

Sebagai contoh, tanpa disangka aib Anda dibuka dan disebarkan oleh teman dekat sendiri. Terkadang teman dekat Anda berbohong kepada orang lain dan menimpakan kesalahannya kepada Anda agar ia tetap bisa menjaga hubungan baik dengan orang tersebut.

Di lain kesempatan, bisa jadi pula seseorang memarahi Anda dengan kasar atas kesalahan kecil atau bahkan ketika Anda sebenarnya tidak salah.

Apa pun yang terjadi, Allah memerintahkan kita agar selalu bisa memaafkan kesalahan orang lain. Namun kita juga diperintahkan untuk memperbaikinya dengan doa dan menasihatinya dengan bijaksana.

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A’raf:199)

Sebagaimana kita ingin diperlakukan dengan baik oleh manusia, hendaknya kita bisa memperlakukan orang lain dengan baik pula. Orang yang suka memperlakukan orang lain dengan buruk, ia pasti akan menuai hasilnya dengan keburukan pula.

Dan perintahlah orang lain untuk berbuat makruf.”

Imam Ath-Thabari berkata, Di antara contoh perbuatan makruf adalah bersilaturahmi kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan kita, memberi kepada orang yang tidak mau memberi, dan memaafkan orang yang telah menzalimi kita.”

Kesimpulannya, “Setiap amalan yang diperintahkan Allah, maka itu semua termasuk perbuatan makruf. Allah tidak mengkhususkannya dengan perbuatan tertentu. Allah memerintahkan Rasulullah s.a.w untuk mengajak hamba-hamba-Nya agar mengerjakan perbuatan makruf.”  (Tafsir Ath-Thabari, Juz 6, hlm. 154)

Diriwayatkan bahwa seseorang berkata kepada Nabi s.a.w, Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai famili yang selalu saya hubungi tetapi mereka memutuskan hubungan denganku. Saya berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka membalas kebaikanku dengan berbuat jahat. Saya berusaha sabar dalam hal ini, tapi mereka selalu usil dan berbuat kebodohan kepadaku.

Nabi s.a.w menjawab, Apabila keadaanmu benar seperti apa yang engkau katakan, maka seolah-olah engkau menaburkan abu panas kepada mulut mereka dan engkau selalu mendapatkan pertolongan Allah atas mereka selama engkau tetap berbuat yang demikian.” (HR Muslim)

Memaafkan termasuk tanda orang yang bertakwa. “Mereka (orang-orang yang bertakwa) itu orang-orang yang menginfakkan hartanya baik di saat lapang maupun sempit, yang menahan amarah dan yang suka memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah cinta kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Ali Imran:134)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *