Satu Islam Untuk Semua

Friday, 09 March 2018

HIKMAH – Pesan Kuat dan Menyentuh Hati di Balik Ungkapan dan Foto Sederhana


islamindonesia.id – Pesan Kuat dan Menyentuh Hati di Balik Ungkapan dan Foto Sederhana

 

Berbahagialah setiap anak yang kedua orang tuanya masih ada bersamanya. Karena Tuhan masih memberinya waktu dan kesempatan bagi si anak untuk membalas budi baik dan jasa keduanya, meski sejatinya jasa dan pengorbanan itu takkan mampu dibalas dengan setimpal dalam pandangan-Nya.

Bersyukurlah ketika orangtua kita masih hidup dan bisa kita peluk dengan penuh kasih sayang setiap hari, bisa diajak bercerita seputar kehidupan sehari-hari, ketika ia masih bisa mendengar suara kita, melihat sorot mata dan terkadang masih bisa menasihati dan menyediakan masakan kesukaan kita.

Namun tanyalah diri kita: kapan terakhir kali kita sempat memeluk orangtua kita? Kapan terakhir kali kita menunjukkan bahwa kita begitu mencintainya, begitu bangga telah memilikinya, begitu bersyukur karena dilahirkan dan dididik olehnya dengan segala ketulusan hatinya?

Pertanyaan ini pula yang tampaknya mengusik benak banyak netizen saat mencermati sebuah pesan berupa kalimat disertai beberapa foto yang diunggah pengguna Facebook bernama Restoris A. Fatiha.

“Sayangilah orangtuamu, sebagaimana orangtuamu menyayangimu, membesarkanmu, mendidikmu, dan merawatmu dengan sepenuh hati.”

Itulah sepenggal kalimat yang ditulis oleh Restoris di akun FB miliknya. Kalimat ini menyertai foto yang menunjukkan seorang pria sedang memeluk hangat pria tua yang tak lain adalah ayahnya di dalam kereta jurusan Kutoarjo-Solo.

“Saya melihat sesuatu yang membuat hati saya langsung merindukan orangtuaku, langsung membuatku terenyuh dan rasanya pengen meneteskan air mata. Sebuah tindakan yang sangat sederhana, tapi sangat bermakna dan sangat berarti bagi orang yang melihatnya.

Sungguh pemandangan yang sangat sederhana ini mampu menggugah hati dan mengingatkan kita sebagai seorang anak untuk selalu menyayangi dan mencintai orangtua. Walaupun dengan cara yang sangat sederhana,” tambah Restoris A. Fatiha.

Ya, bagi siapapun, sekilas foto anak yang memeluk ayahnya ini terlihat begitu sederhana. Tapi, di balik kesederhanaan tersebut ternyata membuat siapa saja merasa tersentuh, bangga dan rindu pada orangtuanya masing-masing. Foto ini juga mengajarkan bahwa sebagai seorang anak sudah semestinya memberi kasih sayang penuh kepada orangtua.

Sejak diposting pada 18 Oktober lalu, foto ini telah dibagikan lebih dari 5 ribu kali, mendapat lebih dari 1,2 ribu komentar positif dari warganet dan mendapat like hingga lebih 10 ribu like.

Netizen bernama Agoes Wardjono mengatakan, “Walau tak akan pernah bisa membalas seutuhnya. Tapi kita harus selalu berusaha membalas kasihnya.”

Sedangkan netizen bernama Ajiwaela mengatakan, “Foto tersebut benar adanya. Sebelah kiri kita masih kecil disayang orangtua kita, sebelah kanan gantian kita menyayangi orang tua kita. Subhanallah semoga orangtua kita diberi kesehatan jasmani rohani dan yang meninggal semoga husnuh khatimah. Aamiin.”

Begitulah tindakan sederhana seorang anak terhadap ayahnya telah benar-benar menyentuh hati dan menginsyafkan banyak orang dan mengingatkan mereka pada kewajiban berbakti kepada orang tua.

Mungkin itulah maksudnya, ketika banyak orang tua menyatakan bahwa tak ada yang lebih membuat mereka bahagia selain saat mendapati anak-anaknya memberi mereka kasih sayang tulus dan besar untuknya.

Dibandingkan harta melimpah dan mewah, bagi orangtua, anak yang menyayanginya seperti ia menyayangi mereka di waktu kecil adalah berkah tiada terkira dan mampu membuat mereka hidup bahagia hingga di masa tua.

Tak heran bila Rasulullah Saw bersabda bahwa di antara dosa terbesar setelah syirik adalah durhaka kepada orang tua.

Sementara Allah Swt berfirman sebagaimana termaktub dalam Al-Quran:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. [QS. Al-Israa’:23]

Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya, “Cis, bagi kamu keduanya, apakah kamu memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal telah berlalu beberapa umat sebelumku?” Lalu kedua ibu bapaknya memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan, “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar”. Lalu dia berkata, “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu”. Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelumnya dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. [QS. Al-Ahqaf:17-18]

Akhirnya, semoga kita semua mampu menjadi anak yang berbakti dan tidak durhaka kepada kedua orang tua.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *