Satu Islam Untuk Semua

Monday, 02 January 2023

Hikmah Menjaga Perut Agar Tak Selalu Kenyang


islamindonesia.id – Setiap orang pastinya pernah merasakan lapar, terlebih jika belum mengonsumsi makanan apapun dalam waktu lama atau setelah melakukan aktivitas yang cukup melelahkan.

Rasa lapar adalah sensasi normal yang membuat seseorang ingin makan. Hal ini terjadi ketika tubuh memberi tahu otak bahwa perut sedang kosong. Otak akhirnya mengirimkan sinyal ke perut yang menimbulkan bunyi keroncongan dan mungkin memberikan rasa lapar.

Dalam Alquran, kelaparan merupakan salah satu cobaan dari Allah Ta’ala kepada setiap makhluk-Nya. Kalau seseorang mampu dan sabar menghadapi kelaparan, Allah akan memberi kabar gembira berupa pahala.

“Dan sungguh, akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sebagian ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan, berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:155)

Akan tetapi, boleh jadi kelaparan yang menimpa suatu negeri disebabkan kufur nikmatnya penduduk negeri tersebut.

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan, sebuah negeri yang dulu aman dan tentram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat. Tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah, lantaran itu Allah menimpakan kepada mereka “pakaian” kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. Al-Nahl:112)

Ayat ini menggambarkan bahwa kelaparan dan ketakutan pernah menimpa Makkah yang pernah dijamin aman sentosa. Cobaan itu datang ke kota suci setelah penduduknya tidak mau mensyukuri nikmat Allah.

Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa kelaparan yang diikuti dengan kesabaran dan kesadaran atas dosa-dosa, akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar.

Lapar, kata Al-Ghazali, dapat menjernihkan hati dan pikiran. Rasulullah s.a.w bersabda, “Barangsiapa menjadikan perutnya lapar, maka pikiran dan hatinya menjadi tajam.”

Tiada yang dapat menundukkan nafsu melebihi rasa lapar. Nabi Muhammad s.a.w bersabda, “Aku ingin sehari lapar, dan sehari kenyang. Bila aku lapar, aku menjadi sabar dan tawadhu, dan bila kenyang aku bersyukur.”

Dengan terbiasa lapar, papar Al-Ghazali, kita justru akan merasa puas dengan sedikit harta yang kita miliki. Beban biaya hidup keseharian akan kita rasakan ringan. Rasa syukur akan semakin meningkat. Kesadaran sosial kita akan lebih tinggi terhadap orang-orang fakir miskin.

Rasulullah s.a.w bersabda, “Hai anak Adam, jika kamu memberikan kelebihanmu maka akan lebih baik untukmu dan bila engkau menahannya akan berbahaya kepadamu, dan kau tidak akan tercela atas kesederhanaanmu.” (HR. Muslim)

Dalam hadis lain, diriwayatkan Abdullah Amru bin Ash berkata, “Ada seorang bertanya kepada Rasulullah s.a.w: Kelakuan apakah yang terbaik dalam Islam?” Jawab Nabi: ”Memberi makan kepada orang yang kekurangan.” (HR. Muslim)

Tidak selamanya kita akan hidup selalu beruntung, dan tidak semua orang, juga bisa hidup berkecukupan. Lapar dapat memberikan kita pelajaran untuk bersyukur akan keberuntungan yang kita dapatkan. Sekaligus membangun empati agar mau berbagi dengan mereka yang tidak seberuntung kita.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *