Satu Islam Untuk Semua

Monday, 25 September 2017

HIKMAH – Ini 8 Macam Kelelahan yang Disukai Allah


islamindonesia.id – Ini 8 Macam Kelelahan yang Disukai Allah

 

Setidaknya, ada 8 macam kelelahan yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Kedelapan kelelahan tersebut adalah:

1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya (QS. 9:111)
2. Lelah dalam berdakwah/mengajak kepada kebaikan (OS. 41:33)
3. Lelah dalam beribadah dan beramal saleh (QS. 29:69)
4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan mendidik putra/putri amanah Ilahi (OS. 31:14)
5. Lelah dalam mencari nafkah halal (QS. 62:10)
6. Lelah mengurus keluarga (QS. 66:6)
7. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu (QS. 3:79)
8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit (QS. 2:155)

Tahukah Anda bahwa sesungguhnya lelah itu nikmat? Apa pasal?

Jika kita seorang ayah, yang seharian bekerja keras mencari nafkah sehingga pulang ke rumah dalam kelelahan yang sangat. Itu adalah nikmat Allah yang luar biasa, karena banyak orang yang saat ini menganggur dan bingung mencari kerja.

Jika kita seorang istri yang selalu kelelahan dengan tugas rumah tangga dan tugas melayani suami yang tidak pernah habis. Sungguh itu nikmat luar biasa, karena betapa banyak wanita sedang menanti-nanti untuk menjadi seorang istri, namun jodoh tak kunjung hadir.

Jika kita orangtua yang sangat lelah tiap hari, karena merawat dan mendidik anak-anak, sungguh itu nikmat yang luar biasa. Karena betapa banyak pasangan yang sedang menanti hadirnya buah hati, sementara Allah SWT belum berkenan memberi amanah.

Ada pula lelah dalam mencari nafkah. Terkait hal ini diriwayatkan, suatu ketika Nabi SAW dan para sahabat melihat seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja. Salah seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”

Menanggapi komentar yang seolah terkesan mengecilkan arti keuletan dalam bekerja, seakan tidak termasuk sebuah upaya di jalan Allah, Rasulullah pun menjawab, “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.”

Demikianlah sebagian hikmah dari kelelahan dipandang dari sisi batin dan spiritual.  Karena itu, jangan pernah takut untuk lelah, selama kelelahan itu terjadi sebagai buah dari upaya kita di jalan Allah.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *