Satu Islam Untuk Semua

Friday, 16 December 2022

Cara Anak Berbakti dan Memuliakan Kedua Orangtua


islamindonesia.id – Pada saat kultur ketimuran semakin terkikis dan pendidikan agama sudah banyak dikesampingkan, betapa banyak ditemui anak yang hilang sopan santun hingga kurang ajar terhadap kedua orangtuanya, tidak mempunyai sikap berbakti bahkan menelantarkan orangtua yang sudah lanjut usia. Padahal berbuat baik kepada kedua orangtua hukumnya wajib dalam agama, baik waktu kita masih kecil, saat remaja maupun ketika kita sudah menikah dan sudah mempunyai anak, bahkan saat kita sudah mempunyai cucu.

Artinya, ketika kedua orangtua kita masih muda atau sudah lanjut usianya bahkan pikun, kita tetap wajib berbakti kepada keduanya. Sebab merekalah yang telah bersusah payah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan berbagai pengorbanan. Pengorbanan itu tak hanya dalam hal tenaga, waktu dan materi, bahkan demi anak, nyawa pun rela mereka korbankan.

Lalu bagaimana cara berbakti kepada kedua orangtua? Berikut 10 cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk berbakti atau memuliakan orangtua, termasuk kepada orangtua yang telah tiada.

1. Lemah Lembut dalam Bertutur Kata kepada Orangtua

Jagalah setiap tutur kata kita sebagai anak agar senantiasa lemah lembut tatkala berbicara kepada orangtua. Jauhi ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi kata-kata kasar. Kepada pimpinan atau bos kita saja kita bisa berusaha santun (meskipun terkadang hanya basa-basi), seharusnya kita pun bisa bertutur lemah lembut kepada orangtua kita sendiri. Alangkah tidak eloknya bila anak berani berkata kepada orang tuanya dengan cara berteriak-teriak.

2. Membantu Berbagai Pekerjaan Rumah

Banyak dari kita yang tidak menyadari sebenarnya ada berbagai rutinitas orangtua, terutama ibu yang sebenarnya cukup melelahkan, namun atas dasar tanggung jawab sebagai orangtua, perkara-perkara rutinitas dalam keseharian itu tidak menjadikan mereka berkeluh kesah. Maka tidak ada salahnya bagi kita untuk membantu meringankan beban orangtua tersebut, seperti halnya membantu mencuci piring, menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan rumah dan semisalnya. Meskipun mungkin kita tidak setiap hari membantu dalam meringankan pekerjaan-pekerjaan tersebut, tapi niscaya itu akan membuat orangtua merasa bahagia.

3. Ringan Tangan Menjalankan Perintah Orang Tua

Jika orangtua memerintahkan suatu hal kepada kita, yang mana hal tersebut dapat kita jalankan, maka janganlah menolak atau menunda-nunda jika memang kita tidak memiliki udzur dalam perkara tersebut. Ingatlah, betapa orangtua “melayani” kita sejak kita lahir, sejak masih bayi hingga dewasa dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Sungguh tidak pantas ketika tiba saatnya orangtua kita memerintahkan kita untuk melakukan suatu perkara yang sanggup kita kerjakan, namun kita mencari-cari alasan untuk mengelak dari perintah tersebut.

4. Senantiasa Bersikap Sopan dan Santun

Tidak sekadar ucapan yang lemah lembut saja yang harus kita jaga, namun juga disertai dengan sikap sopan dan santun terhadap orangtua. Semisal kita mengucapkan salam ketika pulang, tidak sekadar seperti orang masuk pasar. Terlebih lagi kita harus menjauhi sikap kurang ajar kepada orangtua.

5. Bersikap Sabar dan Menahan Marah

Sering kali kita mendengar ucapan dari sekian banyak orang terkait orangtua yang semakin bertambah usia mereka, maka akan semakin “rewel” sikap mereka, seperti anak kecil lagi. Terkadang dipicu oleh kondisi kesehatan yang sudah tidak prima lagi, terkadang orangtua semakin usianya renta mereka jadi lebih sensitif dan mudah marah. Dalam keadaan seperti ini kita harus berusaha untuk menahan diri dengan bersabar. Bahwasanya surga itu adalah tempat yang salah satu ciri-ciri penghuninya adalah mereka yang dapat menahan marah. Bayangkan bagaimana kesabaran orangtua mengasuh kita sejak kecil hingga dewasa, sabar menghadapi kebandelan kita, sabar menasihati kita, dll.

6. Memberi Hadiah kepada Kedua Orangtua

Memberi hadiah tidak hanya khusus dituntunkan kepada pasangan suami-istri ataupun dari orangtua kepada anak. Namun anak pun dapat memberikan suatu hadiah kepada orangtuanya. Hadiah tidak haruslah yang mahal, namun yang penting dapat menyenangkan hati orangtua kita. Semisal untuk ibu kita beri hadiah berupa jilbab yang syar’i, atau kepada bapak kita hadiahkan sebuah sarung yang bagus, misalnya ketika Allah SWT memberi kita kemudahan dalam hal rezeki yang berlebih. Dengan begitu, betapa orangtua akan merasa dimuliakan anak.

7. Tidak Menyia-nyiakan Kerja Keras Orangtua

Di zaman sekarang ini, banyak kita temui anak yang tidak bisa menghargai perjuangan dan kerja keras orangtuanya dalam menafkahi mereka, menyekolahkan mereka, dan hal yang semisalnya yang notabene perjuangan tersebut adalah untuk membuat kita menjadi lebih baik. Semisal bentuk tidak menghargai perjuangan dan kerja keras orang tua adalah: bolos sekolah, menghambur-hamburkan uang pemberian orang tua, malas belajar, dan sikap negatif lainnya yang dilakukan seorang anak.

8. Merawat Mereka Saat Usia Keduanya Semakin Renta

Saat kita masih kecil hingga kita dewasa orangtua merawat kita dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Saat kita sakit sejak kita bayi hingga dewasa, orangtua menjaga kita siang dan malam. Ingatlah bagaimana ibu kita memandikan kita, menyuapi kita dengan telaten, memakaikan baju setiap hari, mengajari kita hal-hal yang baik, mengganti popok kita, dll. Sekarang banyak kita temui, anak-anak yang menaruh orangtuanya di panti jompo dikarenakan mereka lebih memilih menghabiskan semua waktu untuk mengejar nafsu duniawi. Sungguh kebanyakan orangtua akan nelangsa dengan perlakuan seperti ini.

9. Doa Anak yang Shalih untuk Orangtua yang Telah Meninggal

Bagi kaum Muslimin yang kedua orangtua atau salah satunya telah tiada, ditekankan bahwasanya doa dari anak yang shalih begitu luar biasa memberi manfaat bagi orangtua yang telah meninggal. Telah banyak hadis yang menerangkan tentang bagaimana kebaikan yang akan didapatkan orangtua di kehidupan setelah mati tatkala memiliki anak-anak yang shalih yang mau mendoakan mereka.

Menjadi shalih ataupun shalihah itu harus diperjuangkan dengan cara taat kepada Allah SWT dan mengikuti tuntunan Rasul-Nya, Nabi Muhammad s.a.w. Sebaliknya anak-anak yang tidak mau taat kepada perintah Allah dan sebaliknya gemar berbuat dosa akibat meninggalkan shalat, berbuat maksiat, tidak mau belajar ilmu agama dan hal-hal yang dibenci Allah serta Rasul-Nya.. maka sang anak hanya akan memberikan beban berat yang harus dipertanggung jawabkan orang tuanya di yaumul akhirat.

10. Menjaga Silaturahmi dengan Kerabat dan Teman Dekat Kedua Orangtua

Termasuk juga dalam hal ini adalah menyambung hubungan dengan teman atau sahabat dari orangtua kita yang telah tiada. Dalam syariat Islam ditekankan agar kita senantiasa menyambung tali silaturahmi dengan keluarga-keluarga dari orangtua kita yang telah tiada sebagai bentuk bakti kita kepada orangtua. Jadi, alangkah baiknya bila kita usahakan meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah paman, tante, sahabat dekat orangtua dan semisalnya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah s.a.w bersabda, “Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapati kedua orang tuanya telah berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Penjelasan ringkas dari hadis di atas adalah bahwa kedua orangtua itu adalah “ladang pahala” untuk kita menggapai surga Allah. Terdapat kemuliaan tatkala seorang anak ikhlas dan sadar dalam memuliakan serta berbakti kepada kedua orangtuanya dalam perkara-perkara yang ma’ruf (perkara yang baik dan tidak melanggar syariat).

Sebaliknya, sungguh celaka dan merugi bagi seorang anak yang tatkala keduaorang tua atau salah satunya masih hidup lantas ia enggan merawatnya, enggan berbakti kepada mereka terlebih tatkala orangtua sudah renta, bahkan sampai membiarkan orang tua terlantar tanpa perhatian dan kasih sayang dari anak-anaknya. Demi mengejar karier, demi membahagiakan istri atau suami, seringkali akhirnya orangtua sendiri dilupakan dan dikesampingkan. Perlakuan semacam inilah yang tanpa disadari justru mendekatkan diri si anak dengan api neraka dan azab-Nya.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *