Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 22 June 2019

Bersyukurlah Meski Situasi Sulit Menghimpit


islamindonesia.id – Bersyukurlah Meski Situasi Sulit Menghimpit

Dalam ayat Alquran kita dapati banyak sekali anjuran bagi manusia untuk senantiasa bersyukur. Tidak sekedar bersyukur pada saat dalam limpahan nikmat dan ‘dimanja’ dengan beragam kenikmatan saja, namun pada saat sulit membelit pun, rasa bersyukur jangan pernah lepas dari mulut kita.

Jika kita tengok sejarah para Nabi, maka merekalah teladan utama dalam kesabaran ketika menghadapi kesulitan demi kesulitan. Tidak pernah mereka mengeluh dengan cobaan dan penderitaan yang datang bahkan dari umat yang akan diselamatkan.

Kita dapati para Nabi adalah orang-orang yang sabar dan selalu menggali hikmah. Kita yang sekarang tertimpa musibah dan kesulitan, selayaknya menengok dan bercermin kepada mereka. Begitulah sejarah selalu terulang.

Penderitaan yang dialami Nabi Muhammad Saw, yang sepanjang hidupnya senantiasa dirundung derita dan kesulitan, adalah contoh sempurna. Sejak lahir tidak tahu rupa ayah, di usia muda ditinggal sang bunda. Apalagi sejak mengemban amanah dakwah, deritanya seakan tiada akhir sampai wafat menjemputnya.

Apakah para Nabi dan mereka orang-orang saleh kehilangan kesabaran lalu mengeluhkan kondisinya? Tidak. Mereka yakin dibalik sesuatu yang tidak mengenakan itu, di belakang derita yang datang seberat apapun itu, pasti karena atas kehendak dan rencana Allah semata. Tidak ada yang terjadi kecuali sesuai rencana Ilahi.

Jika Yang Maha Kasih sudah memberikan cobaan, maka bersiaplah dengan banyak hikmah yang akan terungkap ke permukaan.

Karena Sang Maha Pengatur selalu memberika pelajaran dan bimbingan dalam setiap rencana-Nya. Baik yang nampak buruk sehingga manusia ingin menghindari maupun dalam hal baik yang selalui dirindui, semua sama berasal dari Sang Rahim, Allah SWT.

Alquran mengatakan dalam surat Albaqarah ayat 216:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Meskipun dalam ayat diatas konteksnya perang, namun tekanan ayat tersebut sekaitan dengan hikmah dibalik sesuatu yang tidak disenangi manusia.

Bahwa sesuatu yang kita benci justru baik di sisi Allah. Sebaliknya jika ada sesuatu yang kita sukai bisa jadi sesungguhnya buruk. Karena yang paling tahu baik dan buruk tidak berkaitan dengan suka atau tidak sukanya manusia, tapi Allahlah sebagai pengatur kehidupan yang menyimpan rahasia-rahasia-Nya.

Dalam tafsir Klasik Jalalain disebutkan bahwa keengganan manusia sehingga menganggap buruk sesuatu disebabkan kecenderungan nafsu pada syahwat atau keinginan-keinginan yang pasti akan mencelakakannya, sehingg enggan melakukan taklif atau tugas-tugas yang akan membahagiakannya.

Kompilasi tafsir Alquran dari dua ‘Jalaluddin’ ulama terkenal, yakni Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin Asuyuthi itu menyebutkan bahwa dalam peperangan, walau kamu membencinya, tersembunyi kebaikan, misalnya kemenangan dan harta rampasan atau mati syahid dan memperoleh pahala.

Begitu juga sebaliknya dalam meninggalkan perang. Walaupun menyenangkan hatimu, terdapat keburukan, misalnya kehinaan dan kemiskinan serta luput dari pahala. Maka bersegeralah melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu.

Dalam perang Uhud, Sayyidina Ali juga pernah berkata, “Ikut serta dalam perang termasuk sesuatu yang harus disyukuri.”

Manusia dalam hidupnya serasa nikmati, baik dalam derita maupun saat bahagia, kecuali dengan syukur dan tak pernah lupa memuji Sang Pemberi. Dengan syukur serasa ringan derita meskipun berat. Dengan syukur pula akan hilang kesombongan diri tatkala karunia berlebih mengahmpiri. Wallohu `alam.

MUH/IslamIndonesia/Foto Fitur: Islamindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *