Bahaya Amarah dan Tajam Lidah

islamindonesia.id – Bahaya Amarah dan Tajam Lidah
Amarah seringkali membuat orang -tanpa sadar- berubah tajam lidah, mudah mencaci-maki, dan mengumpat orang lain dengan kata-kata kasar. Lalu mengira, tajam lidahnya hanya sekadar bakal menyakiti hati orang yang diumpatnya dengan kata-kata kasar itu. Mungkin mereka lupa, bahwa sejatinya -pada saat yang sama- dengan tajam lidahnya itu justru mereka sedang menumpuk racun mematikan dan kotoran busuk yang mengancam kondisi kesucian hati mereka sendiri.
Dalam Hadis Riwayat Imam Bukhari diceritakan bahwa Jariyah bin Qudamah meminta kepada Nabi sebuah wasiat singkat dan padat yang mengumpulkan berbagai perkara kebaikan agar dia dapat menghafalnya dan mengamalkannya.
Maka, Nabi pun berwasiat kepadanya agar dia tidak mudah marah. Lantas, dia mengulangi permintaannya itu berkali-kali, sedangkan Nabi tetap memberikan jawaban yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa marah adalah pokok berbagai kejahatan, dan menahan diri darinya adalah pokok segala kebaikan.
Nah, banyak dari kita yang menyepelekan hal ini. Padahal perkara menahan marah merupakan perkara yang tidak mudah dan harus senantiasa dibiasakan.
Patut diingat bahwa ternyata menahan marah adalah perkara yang diwasiatkan Nabi yang sebanyak tiga kali.
Maka sudah selayaknya kaum Muslimin mampu mengendalikan amarah, agar tidak terjerumus pada dosa menyakiti hati sesama, sekaligus merusak kesucian hatinya sendiri.
EH / Islam Indonesia
Leave a Reply