Satu Islam Untuk Semua

Friday, 09 September 2022

5 Hikmah Sakit dalam Pandangan Islam


islamindonesia.id – Ada sebagian orang yang cenderung mengeluh pada saat dirinya tengah ditimpa suatu penyakit, baik penyakit ringan maupun berat. Bahkan tak jarang, rasa sakit terkadang membuat sebagian orang menyerah dengan penyakitnya. Mereka mengeluh dan meminta belas kasihan dari orang lain seakan penyakitnya adalah penyakit paling berat yang tak mampu dia tanggungkan. 

Padahal perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam Islam. Rasulullah s.a.w pernah bersabda, “Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi.” (HR. Muslim)

Sakit tidak selamanya berarti musibah. Sakit bisa menjadi nikmat yang bisa kita ambil hikmahnya.  

Pertama, sakit bisa menghindarkan kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang Mukmin dari api neraka.” (HR. al-Bazzar)  

Kedua, sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi kita. Seperti sabda Rasulullah s.a.w dalam hadis riwayat Muslim, “Tidaklah menimpa seorang Mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.” 

Ketiga, sakit bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar. Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadis, sebagaimana yang sabda Rasulullah s.a.w: “Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang Mukmin. Jika ia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)  

Keempat, sakit bisa membuat kita kembali mengingat Allah. Sebagaimana yang diketahui, kadang kita hanya ingat kepada Allah di kala kesusahan dan diberi cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta alam.  

Allah SWT telah berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS. al-An’am:42)  

Kelima, sakit bisa membuat kita lebih optimis untuk bertahan hidup. Salah satu moral yang harus dimiliki oleh seorang Mukmin ialah tidak boleh menyerah dengan sakitnya. Selain harus berusaha untuk sembuh dari penyakitnya, dia pun harus optimis dengan dirinya sembari terus memohon kesembuhan kepada Allah SWT.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *