Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 17 January 2023

Kolom Haidar Bagir – Doa Tulang Sumsum Ibadah


Islamindonesia.id – Kolom Haidar Bagir – Doa Tulang Sumsum Ibadah

Rabiah al-‘Adawiyah ketika sakit, konon, tak mau berdoa agar sembuh. Dia menganggap sakitnya adalah kehendak Allah.

Dan, bisa jadi, hal ini didorong oleh imannya kepada firman-Nya dalam Alquran, bahwa semua yang datang dari Allah itu baik.

Bahwa kitalah yang menjadikannya buruk, dengan tak menerimanya secara suka rela (baca tulisan saya yang lain tentang soal ini berdasar tafsir beberapa ayat Alquran, di tempat lain)

Maka kenapa dia harus minta agar kehendak Allah itu diangkat darinya?

Imam Ghazali berbeda pendapat. Setan saja memohon kepada Allah agar diberi tangguh sampai hari kemudian, supaya dapat menggoda atau menyesatkan manusia (QS. al-A’raf: 112-115).

Dan permohonan buruk seperti itu pun Allah kabulkan.

Lagipula, yang ini dari saya, bukankah hidup – dan mati – ini diciptakan sebagai cobaan/ujian keikhsanan manusia (QS al-Mulk: 2)?

Maka, selain keberadaan sakit (dan juga setan/keburukan) sesungguhnya adalah bagian integral dari kehidupan.

Mestinya sakit justru mendorong orang yang sakit atau tertimpa keburukan itu untuk justru mendekatkan diri kepada Allah. Antara lain, mendorongnya berdoa dan menghamba di hadapan-Nya.

Kalau tidak mau berdoa, jangan-jangan kita sedang bersikap sombong kepada Allah, menyangkal perintah-Nya, dan bisa menjadi sumber kekafiran?

Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menghamba kepada-Ku akan masuk Jahanam dalam keadaan hina dina.” (al-Mukmin: 60).

Malu berdoa kepada Allah, apalagi merasa jaim, jangan-jangan hanyalah kesombongan belaka?

Siapa kita yang faqir ini, dan siapa Allah Yang Maha Agung itu, sehingga kita memperbanding-bandingkan diri kita dengan Dia?

Dalam sebuah hadis qudsi, bahkan Allah SWT berfirman bahwa Dia senang mendengar rengekan hamba-Nya yang berdoa.

Saya kira ini juga sebabnya Nabi mengajarkan:

Doa itu adalah tulang sumsum penghambaan/ibadah

Setelah ini semua, masihkah kita ragu berdoa jika kita mendapat cobaan-Nya?

“Ya Allah, bantulah aku untuk selalu berdzikir kepada (mengingat)-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan menyempurnakan penghambaanku kepada-Mu”. (HR. Abu Daud)

AL/Islam Indonesia/Featured Image: muslim.okezone.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *