Satu Islam Untuk Semua

Monday, 09 January 2023

Kolom Haidar Bagir – Bantu Kami, Yaa Rabb, Untuk Jadi Khalifah Terbaikmu


Islamindonesia.id – Kolom Haidar Bagir – Bantu Kami, Yaa Rabb, Untuk Jadi Khalifah Terbaikmu

Ini hasil penelitian-penelitian ilmiah. Hampir semua orang dalam keadaan sakaratul maut, ketika ditanya apa perasaan mereka saat itu, mereka menjawab, mereka menyesal tidak melakukan sebaik-baiknya apa (kebaikan) yang seharusnya bisa mereka lakukan. Dan itu membebani mereka ketika akan meninggalkan dunia ini.

Sedang bagi sedikit yang merasa telah melakukan sedapat mungkin apa (kebaikan) yang seharusnya mereka lakukan, mereka siap meninggalkan dunia ini dalam keadaan suka rela.

Bukan saja mereka tak takut akan apa yang menunggu mereka di ujung jembatan sakit dan kematian itu, tapi bahkan penderitaan dan sakit yang harus mereka jalani – jika mereka harus menjalaninya – bisa mereka jalani dengan rasa rela – betapa pun tidak enaknya.

Karena, bagi mereka, sakit bukanlah sesuatu yang mencegat perjalanan mereka secara tidak semena-mena, yang mengharuskan mereka harus meninggalkan banyak pekerjaan mereka yang sesungguhnya masih terbengkalai. Melainkan bagian dari perjalanan alami, yang akan mengantar mereka ke etappe selanjutnya.

Tapi bagi yang melalaikan banyak kebaikan yang seharusnya bisa mereka lakukan, maka penderitaan dan rasa sakit bisa terasa makin buruk.

Dia mencegat kita dan merampas keleluasaan hidup kita, dalam penyesalan akan apa-apa (kebaikan) yang belum kita lakukan, yang seharusnya bisa kita lakukan.

Ada penyesalan, dan ada perasaan penyangkalan kepada sakit dan penderitaan dalam masa sekarat mereka.

Mungkin ini sebabnya Nabi saw merasa perlu menegaskan – untuk mengajar umatnya – bahwa beliau ingin dipersaksikan sebagai telah menunaikan semua amanah hidupnya – yakni setelah turunnya ayat terakhir Alquran itu.

Kata Beliau Saw:

Kalian akan ditanya tentang aku, lalu apa yang akan kalian katakan? Mereka menjawab: ‘Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan (risalah) menunaikan (amanah) dan memberi nasihat’ “.

Lalu Rasulullah berkata, seraya mengangkat telunjuknya ke langit, kemudian mengarahkannya ke arah manusia seraya berkata: 

“Ya Allah saksikanlah (bahwa aku telah menunaikan amanahku).”

Kalimat ini diucapkan Rasulullah sebanyak tiga kali.

Tak lama setelah pulang, Rasul Saw menderita sakit. Diriwayatkan sakitnya cukup membuat beliau menderita. Tapi, akankah ada yang percaya bahwa penderitaan itu telah membuat beliau sengsara?

Tidak, tentu tidak! Bukan saja terlalu rela beliau menerima apa saja yang datang dari Kekasih-Nya, tapi juga terlalu puas beliau menjalani hidup – menyampaikan risalah dan menunaikan amanah yang diembannya. Dan terlalu rindu beliau untuk bertemu kekasih-Nya.

Adakah manusia seperti ini sengsara?

Namun jangan takut atau masygul. Karena, jangan pernah lupa, Allah adalah Sang Maha Pengampun, Sang Maha Dermawan.

Selalu ada jalan menebus masa-masa lampau yang kita lewatkan begitu saja. Bahkan kita sia-siakan.

Salah satu sumber kerinduan Allah – yang tadinya “sendirian” (“Ada saat ketika Allah ada dan tak ada sesuatu yang lain“, demikian disabdakan dalam hadis) sehingga mencipta alam semesta dengan segala isinya adalah untuk meluapkan kasih sayang dan sifat kepemaafaan-Nya:

Dan sesiapa yang melakukan keburukan atau menganiaya dirinya sendiri (dengan melakukan maksiat, yang melanggar fitrahnya sendiri sehingga sejatinya justru tak membahagiakan dirinya) kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” (QS. al-Nisa’: 110)

Sedemikian, sehingga, dalam sebuah hadis, Nabi Saw menyabdakan: “Siapa yang mengisi sisa umurnya dengan amal-amal kebaikan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau“.

Semoga Allah memberikan taufiq, hidayah, dan ‘inayah-Nya kepada kita semua agar sebisanya kita lakukan semua (kebaikan) yang bisa kita lakukan dalam hidup kita, agar tak ada penyesalan – melainkan hanya kesukarelaan – dalam saat-saat sekarat di ujung kehidupan kita nanti

Yaa Rahiim, Yaa Ghafuur, Yaa Kariim.

AL/Islam Indonesia/ Featured Image: makassarwriters.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *