Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 08 August 2021

Haidar Bagir: Shalat Dalam Makna Luas


islamindonesia.id – Haidar Bagir: Shalat Dalam Makna Luas

Haidar Bagir, penulis buku-buku tentang tasawuf dan juga Presiden Direktur Kelompok Mizan, di dalam akun Twitter-nya (8/8) menuliskan sebuah utas tentang makna shalat.

Menurutnya, shalat bukan cuma sarana memelihara hubungan cinta dengan Tuhan, tapi juga dengan sesama warga alam semesta.

Untuk kepentingan penyajian, redaksi mengedit sumber tulisan asli tanpa mengubah maknanya. Selamat menyimak:

Seperti sudah bawaan dalam tenunan terlembut fitrah manusia bahwa ia cuma dapat berbahagia jika terus menyatu dalam kelindan jaringan cinta dengan Tuhan dan semua warga alam semesta. Lepas dari Tuhan hidupnya kehilangan tujuan dan makna. Longgar dari saudara-saudaranya sesama warga alam semesta hidupnya kesepian.

Shalat, dalam makna luas, adalah sarana memelihara hubungan cinta (shilat) kita dengan Tuhan dan hubungan belas kasih (shilat ar-rahim) kita dengan sesama warga alam semesta. Bukan cuma dalam shalat yang ada waktu, bacaan, dan gerak itu saja, tapi dalam seluruh kehidupan kita. Shalat senantiasa (da’im).

Seperti kata Imam Sya’rani, shalat adalah “menari” bersama gerak alam, bersama shalatnya alam. Sedangkan Qur’an berkata, semua warga alam semesta ini berdzikir, bertaqwa kepada Tuhan. Shalat adalah hidup harmonis dengan alam, dalam ketundukan dan ketaatan kepada Tuhan Sang Pencipta, Sang Pengatur alam semesta.

Ada ash-shalawat al-qaimah, dengan waktu-waktu dan tata cara spesifik, tapi ada juga apa yang disebut shalat da’im. Yakni senantiasa dalam keadaan memiliki shilat (hubungan) dengan Allah Swt, kapan pun dan di mana pun. Yakni, seperti dalam hadis: “Bertaqwalah kamu di mana pun berada.” Maknanya sadar-Allah….[]

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Mizan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *