Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 11 September 2019

Haidar Bagir: Husain, Teladanmu Abadi


islamindonesia.id – Haidar Bagir: Husain, Teladanmu Abadi

Haidar Bagir, pendiri Compassionate Action Indonesia, pengajar Filsafat dan Mistisisme Islam di ICAS-Paramadina, dan penulis buku-buku tentang Tasawuf, dalam akun Twitternya (10/9) menulis pemaknaan tentang gugurnya Sayyidina Husain bin Abu Thalib, cucu Rasulullah, di padang Karbala, Irak.

Untuk kepentingan penyajian, redaksi mengedit cuitan-cuitan beliau dan menambah keterangan tanpa mengubah maknanya. Selain itu redaksi juga menambahkan beberapa poin tanya jawab antara netizen dengan Haidar Bagir guna menambah wawasan.

Selamat menyimak:

Ia ditetak jatuh dari kudanya. Dan saat pipi kanannya menghantam tanah, dia berseru: “Dengan nama Allah…. Dengan Allah, dari Allah, kepada Allah…” Maka dengan rela dan bahagia ia menghadap Tuhan, Kekasihnya. Dan Husain pun tak pernah mati. Kepulangannya cuma memelihara kehidupan, mengekalkan agama.

Perlawanan Husain, kata Iqbal Lahori dalam Rumuz-i Bekhudi, bak “Qul huwa Allahu Ahad.” Gerakannya pernyataan paling tegas bahwa Allah itu esa. Tiada tempat bagi yang mau menggantikan Sang Pengasih dengan tirani dan penindasan atas manusia. Maka Husain, kata Iqbal, adalah Musa di hadapan Fir’aun.

Apakah Husain keras kepala? Ayahnya dibunuh oleh ujung belati Ibn Muljam karena menerima tahkim (arbitrase) demi perdamaian. Padahal dia tahu persis kelicikan musuh-musuhnya. Kakaknya diracun meski telah menyepakati perjanjian damai agar tumpahnya darah Muslim bisa dihindarkan.

Lalu, saat semua dikhianati, sedang penindasan makin menjadi-jadi, masih adakah alasan bagi Husain untuk diam? Husain hanya mengikuti ajaran kakeknya. Sang Nabi memang ajarkan agar damai diutamakan. Tapi selalu ada saat tiran degil harus dilawan. Apa pun tumbalnya. Husain, teladanmu abadi.

Tanya Jawab

Tanya (T): Bib.. Kenapa yang masyhur itu sejarah wafatnya Sayyidina Husein? Kenapa wafatnya Sayyidina Hasan tidak begitu gegap gempita?

Jawab (J): Imam Hasan as pun wafat dengan tragis. Dalam riwayat dia jadi korban peracunan. Tapi Imam Husain dibantai dalam suatu drama tragedi mengenaskan, yang merampas nyawa hampir 70 anggota keluarga dan kerabatnya. Tapi dihadapinya semua itu dengan rela dan bahagia. Semua demi Allah Swt, Kekasihnya…

T: Iqbal Lahori itu Muhammad Iqbal salah satu pendiri Pakistan itu ya pak?

J: Betul?

T: Ada versi sejarah lain terkait Hasan dan juga Husein di samping kisah tragisnya. Bukankah ini semua bermuara pada perebutan tahta khalifah yang sangat duniawi bib? Sejak Nabi meninggal, Islam sudah sangat duniawi di tangan penerusnya. Abu Bakar, Umar, dan Ali adalah perkecualian. Dan puncaknya adalah Muawiyah sebagai khalifah. Islam sudah kehilangan spiritnya diganti oleh kuasa dan harta. Itu yang saya baca bib ?

J: Betul. Dan justru itu yang dilawan oleh Imam Husein…

PH/IslamIndonesia/Foto Fitur: Lukisan karya Hassan Rouh al-Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *