Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 16 January 2022

Tuntunan Hidup Bermakna Lewat ‘Dasa Pitutur’ Sunan Kalijaga


islamindonesia.id – Di antara Wali Songo (sembilan wali) penyebar agama Islam di Nusantara, sosok Sunan Kalijaga hingga hari ini sangat lekat dalam ingatan masyarakat Indonesia, khususnya di Tanah Jawa.

Sejarah mencatat bahwa Sunan Kalijaga dikenal sangat piawai melakukan dakwah dengan pendekatan tradisi atau akulturasi budaya, yang membuat hati masyarakat dan penguasa tanah Jawa pada masanya, terpikat dan berbondong-bondong memeluk agama Islam tanpa paksaan, melainkan dengan cara sukarela dan sukacita.

Kombinasi ilmu agama yang mumpuni dan jiwa seni yang tinggi membuat Sunan Kalijaga menjadi tokoh teladan yang meninggalkan banyak warisan budaya bernuansa Islami hingga kini. Sebut saja lagu “Ilir-ilir” dan “Gundul-gundul Pacul”, yang keduanya merupakan sebagian dari karya beliau.

Selain itu, Sunan Kalijaga pula yang mengenalkan mode Baju Taqwa, tradisi Gerebek Maulud, perayaan Sekatenan, menciptakan wayang kulit berbahan kulit kambing, serta lakon carangan “Layang Kalimasada” dan “Petruk Dadi Ratu”. Konon, ia juga yang menggagas lanskap Kraton dengan alun-alun beringin kembar dan masjid.

Di samping sebagai pendakwah dan seniman, Sunan Kalijaga juga merupakan seorang filosof yang banyak mengajarkan makna kehidupan.

Salah satu dari filosofi Sunan Kalijaga yang paling dikenal masyarakat jawa adalah “Dasa Pitutur”, yakni 10 filosofi kehidupan agar manusia bisa selamat dunia dan akhirat.

Berikut ini selengkapnya “Dasa Pititur” yang juga dikenal sebagai “10 Filosofi Jawa ajaran Sunan Kalijaga”.

  1. Urip iku Urup!
    Filosofi ini bermakna ‘Hidup itu Nyala!’ , hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan, tentu akan lebih baik.
  2. Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara
    Filosofi ini mengajarkan agar manusia hidup di dunia mesti mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan bagi dunia, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.
  3. Sura dira jaya jayaningrat, lebur dening pangastuti
    Filosofi ini mengingatkan bahwa segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar.
  4. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha
    Filosofi ini menekankan bahwa perjuangan bisa juga dilakukan tanpa perlu membawa massa; kemenangan hendaknya diraih tanpa merendahkan atau mempermalukan; kewibawaan dapat diperoleh meski tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan atau kekuasaan, serta garis keturunan; sedangkan status kekayaan sejati dapat dirasakan tanpa mesti didasari kebendaan.
  5. Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan
    Filosofi ini mengajarkan kepasrahan dengan mengingatkan: Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri! Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu!
  6. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman
    Filosofi ini mengajarkan bahwa dalam menjalani hidup itu hendaknya: Jangan mudah terheran-heran! Jangan mudah menyesal! Jangan mudah kagetan! Jangan mudah cengeng, manja atau kolokan!
  7. Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman
    Filosofi ini menggariskan: Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi!
  8. Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka
    Filosofi ini mengingatkan hendaknya: Jangan merasa paling pintar agar tidak lupa diri dan salah arah, juga jangan suka berbuat curang agar tidak celaka!
  9. Aja milik barang kang melok, aja mangro mundak kendho
    Filosofi ini mengajarkan: Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, dan indah! Jangan berpikir mendua (tidak fokus) agar tidak kendor niat dan kendor semangat!
  10. Aja adigang, adigung, adiguna
    Filosofi ini mengajarkan sikap bijak, kerendahan hati, dan rasa tahu diri dengan mengingatkan: Jangan sok kuasa, sok besar, dan sok sakti!

Itulah 10 prinsip utama berupa pitutur luhur yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga agar manusia mampu meraih keselamatan dan kesejahteraan lahir dan batin, baik di dunia maupun akhirat. Prinsip hidup yang insya Allah akan sangat bermanfaat bila kita semua dapat mengamalkannya dalam kehidupan.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *