Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 07 February 2023

Tradisi Ambengan Warga Kebumen Sambut Rajaban


islamindonesia.id – Tradisi “ambengan” atau membuat paket makanan berukuran besar dalam setiap peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad s.a.w masih dilestarikan warga Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen.

Dalam tradisi tersebut, setiap kepala keluarga membuat setidaknya dua ambeng. Satu untuk dibagikan kepada siapa saja yang hadir pada saat pengajian. Sementara satu lagi ambeng yang dilabeli nama, hanya khusus untuk orang yang sengaja akan diberi ambeng.

Ambeng yang berupa paket berisi makanan dengan beragam menu tersebut diletakkan dalam keranjang dari bambu pelbagai ukuran. Dari yang berukuran tinggi 50 cm hingga 2 meter. Isinya pun macam-macam. Dari lauk-pauk lengkap berupa daging ayam, hingga seekor kambing panggang utuh.

Warga membawa ambeng dengan cara dipikul atau dipanggul dari rumah. Mereka lantas berkumpul di mesjid yang menjadi tempat peringatan Isra Mi’raj. Ambeng pun ditinggal di halaman mesjid untuk mengikuti pengajian. Begitu selesai, ratusan ambeng tersebut dibagikan kepada siapa saja yang hadir, tanpa terkecuali.

Seperti yang baru saja diselenggarakan di Masjid Baiturohim, Dukuh Kalikemong Desa Wadasmalang, Senin (6/2/2023). Warga berduyun-duyun menghadiri kegiatan keagamaan dengan membawa ambengan berukuran super jumbo.

Tradisi ambengan pada saat Rajaban di Wadasmalang memang tergolong unik. Setiap KK di sana wajib membuat ambengan dengan berbagai macam ukuran.

Untuk satu ambeng ada yang sampai setinggi dua meter. Ambeng besar itu bernilai Rp4-5 juta. Sedangkan ambeng kecil, nilai barang di dalamnya Rp300.000 hingga Rp500.000.

Tak tanggung-tanggung, ambengan berisi nasi beserta lauk-pauknya berupa ingkung ayam lengkap dengan buah-buahan. Satu paket besar juga berisi berbagai makanan dan minuman kemasan. Tak jarang ada yang berisi sembako, rokok, hingga uang tunai.

Salah satu warga Kalikemong bernama Narkun ikut membuat ambengan. Berbeda dengan yang lain, setiap tahun ia selalu membuat ambengan berukuran jumbo dengan nilai 4-6 juta rupiah. Ambengan raksasa itu ia berikan khusus untuk ulama yang diundang saat kegiatan.

“Kalau saya buat selalu yang besar, paling besar khusus untuk Pak Kyai. Setiap tahun sudah rutin, kalau yang untuk Pak Kyai dari saya,” ujar Narkun yang juga menjadi pengusaha klontong sukses di Jakarta.

Selain itu, Narkun juga membuat ambengan ukuran kecil untuk masyarakat sebanyak delapan keranjang. Semua ia niatkan untuk sedekahh. Tidak mengharap timbal-balik.

“Saya niatkan sodaqoh, bukan bandulan. Kalau bandulan kan gantian, tahun depan saya yang dapat, tapi ini sodaqoh,” tandasnya.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *