Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 31 January 2018

Beragam Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Gerhana Bulan


islamindonesia.id – Beragam Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Gerhana Bulan

 

Indonesia punya beranekaragam budaya dan tradisi serta begitu banyak pula kearifan lokal. Hal itu memperkaya Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai persatuan, seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dari beragam budaya yang ada, salah satu kearifan lokal yang hingga kini masih tetap eksis atau lestari yaitu tradisi masyarakat saat gerhana bulan.

Apa saja yang menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia saat gerhana bulan? Simak ulasan berikut.

  1. MEMUKUL KENTONGAN ATAU GONG

Tradisi memukul kentongan dan gong ini biasa dilakukan oleh masyarakat Dayak dan Tidore. Menurut kepercayaan mereka, dengan membuat bunyi-bunyian dari kentongan dan gong maka akan mengusir raksasa atau makhluk gaib yang menelan bulan tersebut.

  1. MENGGOYANGKAN BATANG POHON

Tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju yang ketika gerhana, mereka akan menggoyangkan batang pohon buah-buahan untuk membangkitkan “Gana”, yaitu roh dari pohon tersebut dengan maksud supaya pohon tersebut berbuah lebat.

  1. MENUMBUK LESUNG

Kebiasaan atau tradisi menumbuk lesung ini kaitan eratnya dari masyarkat Jawa yang memiliki kepercayaan bahwa gerhana terjadi lantaran raksasa jahat Batara Kala tengah menelan bulan.

  1. MENCURI BERAS TETANGGA

Tradisi unik yang satu ini sudah menjadi warisan nenek moyang suku Bugis khususnya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Yang unik adalah, beras yang dicuri tidaklah banyak melainkan hanya segenggam tangan. Namun tidak ada satu tetanggapun yang merasa dirugikan karena berasnya dicuri, pasalnya mereka pun melakukan hal yang sama kepada tetangganya. Beras ini pun diubah menjadi bedak yang dipercaya akan mempercantik wajah si pemakai.

  1. MEMBUAT NASI LIWET

Masyarakat Jawa memiliki tradisi unik ketika gerhana bulan, terlebih bagi mereka yang sedang hamil. Ketika terjadi gerhana, si ibu hamil akan diarahkan oleh tetua kampung untuk menggigit pecahan genteng sambil tangannya terus mengelus perutnya. Masyarakat Jawa percaya dengan diadakannya tradisi tersebut diharapkan bayi yang dikandung nantinya akan lahir dengan sempurna dan tanpa cacat.

***

Itulah beberapa tradisi masyarakat Indonesia di berbagai wilayah dalam menyambut gerhana bulan, yang hingga kini masih tetap lestari.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *