Satu Islam Untuk Semua

Monday, 25 April 2016

Zuhairi Misrawi: Iran Negara Paling Stabil di Timur Tengah


Islamindonesia.Id – Zuhairi Misrawi: Iran Negara Paling Stabil di Timur Tengah.

Konflik yang tak berkesudahan di Timur Tengah menurut intelektual muda Nahdlatul Ulama, Zuhairi Misrawi, bukanlah fenomena anyar. Sejak jatuhnya Dinasti Ottoman di Turki, mereka menghadapi masalah serius khususnya di ranah politik. Sejak itu, plus intervensi kepentingan asing, Timur Tengah menjadi ‘panggung konflik’ yang mempertunjukkan tarik-menarik dan pertarungan ideologis tanpa akhir.

“Kepentingan politik luar negeri cukup memberikan pengaruh yang sangat luar biasa akibat kolonialisme yang terus menguat di Timur Tengah hingga sekarang ini,” kata Zuhairi dalam Seminar Nasional “Peranan Indonesia dalam Upaya Perdamaian di Timur Tengah”, di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 14/4.

Pria yang yang juga Direktur Moderate Muslim Society ini mencontohkan fenomena yang terjadi pasca-revolusi Tunisia, 2011. Denyut revolusi itu lalu merambah ke Mesir, Libya, Yaman, Suriah, Bahrain, Arab Saudi, dan Kuwait. Satu demi satu rezim otoriter yang begitu powerful menancapkan taring kekuasannya di Timur Tengah goyah. Bahkan, sebagian dari para otoriter itu mengakhiri kekuasaan dan ajalnya secara tidak terhomat.

“Tuntutan utama di balik revolusi yang bergelayut di Timur Tengah yaitu demokratisasi. Pesan utamanya, yaitu pergantian kekuasaan secara teratur serta pemilihan umum yang transparan dan bersih,” katanya

Rakyat di Timur Tengah, menurut pria penggemar sepak bola ini, ingin memiliki kedaulatan hukum dan politik yang direpresentasikan oleh wakil mereka di parlemen. Untuk mencapai itu, rakyat menuntut agar diberi kebebasan dan kesempatan yang setara seperti dengan mendirikan partai politik dan kesempatan bersaing secara fair dalam pemilu.

20160414_DSC_3989

Di depan ratusan peserta seminar yang hadir, pria kelahiran Madura ini tak lupa memberi catatan pengecualian. Dari seluruh negara di Timur Tengah, yang paling stabil hanya negara Iran. Jika ada yang mengatakan perkembangan riset dan pengetahuan begitu pesat di Iran, lanjut Misrawi, itu tidak lepas dari proses demokrasi yang terjadi di Iran. Pasca revolusi 1979, pergantian kekuasaan berlangsung secara normal di negeri Mullah itu.

“Memang Iran pengecualian. Iran adalah negara yang paling stabil di Timur Tengah.”

Di mata jebolan Al-Azhar Mesir ini, demokrasi di Iran memang unik. Demokrasinya bukan berbasis partai politik, tapi berbasis kalangan profesional. Misrawi yang sempat melihat langsung kondisi Iran akhir-akhir ini, mencontohkan bahwa dosen, guru hingga petani-lah yang menentukan wakilnya di parlemen.

Catatan lainnya tentang Timur Tengah, secara umum, ialah badai revolusi yang telah menumbangkan rezim-rezim otoriter memberi gambaran baru bahwa orang-orang Arab sebenarnya tidak alergi dengan demokrasi. Selain isu kemerdekaan Palestina, pria yang juga kerap disapa Gus Mis ini mengingatkan dampak serius dari globalisasi terorisme pasca-revolusi. Kelompok militan seperti ISIS tidak hanya berkembang di Irak dan Suriah, tapi telah menembus bumi Eropa dan Amerika selain negara-negara Muslim lainnya.

“Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan dari infiltrasi paham dan gerakan yang muncul di Timur Tengah. Tidak hanya itu, Indonesia diharapkan bersifat proaktif untuk mengambil peran-peran diplomatik.” []

 

Edy/ IslamIndonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *