Satu Islam Untuk Semua

Friday, 25 April 2014

Zionisme dan Kemuakan Dunia


foto:taringa.net

” Sebagai sebuah gerakan fundamentalisme, Zionisme secara ketegoris tidak berbeda dengan Nazisme…” (Gilad Atzmon) 

 

BANYAK  orang yang tidak menyukai  Christiano Ronaldo. Selain dianggap sebagai seorang playboy, ia juga kerap dihubung-hubungkan dengan kehidupan hedonistik yang bercorak glamour.  Pemberitaan tentang lelaki Portugal yang pernah menyabet gelar pemain terbaik dunia itu kerap selalu  dikaitkan dengan kebiasaannya gonta-ganti pasangan atau tingkahnya yang  “mengesalkan” saat berada di lapangan hijau. Untuk soal itu, pasti semua sepakat bahwa Ronaldo memang bukan contoh yang baik.

Tetapi  prilaku manusia adalah nisbi. Begitu juga dengan Ronaldo. Terlepas dari kebiasaan-kebiasaan jeleknya, ia dikenal sebagai selebritis dunia yang memiliki sikap jelas dalam keberpihakannya kepada perjuangan rakyat Palestina. Sebagai contoh di akhir pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup F antara Portugal dan Israel pada Maret tahun lalu, Ronaldo menolak bertukar kostum dengan pemain Israel. Itu dilakukannya sebagai bentuk protes terhadap kesewenang-wenangan pemerintah Israel terhadap orang-orang Palestina.

Kepada wartawan televisi Aljazeera, Ronaldo sempat menyatakan ketidaksukaannya atas pemerintah Israel. Ketika ditanya, apakah saat itu ia merasa berada di tanah Israel atau Palestina, dengan mantap, Ronaldo menjawabnya: “Saya sedang ada di tanah Palestina.”

Sikap Ronaldo bisa jadi merupakan representasi kemuakan warga dunia terhadap berbagai kedegilan yang dilakukan Israel. Tanpa mengindahkan seruan-seruan yang disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah Zionis ini terus mendukung aksi warganya yang mengusir warga Palestina dari rumah-rumah mereka. Bahkan seolah tidak cukup dengan tindakan menyebalkan tersebut, mereka secara sengaja mengundang para imigran Yahudi dari Eropa dan Amerika Serikat untuk segera pindah ke  tanah yang secara historis merupakan tempat bermukim rakyat Palestina. Caranya, tak jarang mereka melakukannya dengan kekejaman.

Kezaliman terang-terangan dari pemerintah Israel bahkan mengundang rasa muak dari orang-orang Yahudi sendiri. Gilad Atzmon, seorang pemusik yang mantan tentara Israel, menyebut kejahatan pemerintah Zionis Israel jauh lebih biadab dan brutal dibanding  dengan Nazime Hitler. “Seharusnya mereka malu karena hidup di atas tanah curian…” ujar Atzmon dalam sebuah surat elektronik kepada Buya Syafi’i Ma’arif, salah satu tokoh Islam Indonesia.

Lima tahun lalu, Jakarta pernah didatangi oleh orang-orang Yahudi dari Neturei Karta (para penjaga kota). Itu adalah adalah sejenis “jamaah” para santri Yahudi yang menilai kemunculan Zionisme telah menyelewengkan semangat awal agama Yahudi yang sesungguhnya sangat pro kepada nilai-nilai universal dan kemanusiaan. Tidak cukup menentang Zionisme, dalam kata-kata. mereka pun terlibat dalam berbagai kampanye mendukung perjuangan rakyat Palestina, sehingga menyebabkan  mereka terusir dari tanah airnya sendiri. 

Kini para rabbi Neuturei Karta menjalankan aksi penentangan terhadap Zionisme secara mendunia dari New York. Mereka yang memfokuskan gerakannya dalam bidang pendidikan, lembaga penelitian dan pusat peribadatan itu dikenal sebagai “kelompok asli Yahudi” yang secara gigih menentang tindakan para Zionis dalam slogan yang jauh lebih radikal dibandingkan PLO atau Al Fatah: Hapuskan Israel dari Peta Dunia 

Jika anda jeli dalam memantau pemberitaan dunia, maka hampir tiap hari pasti anda akan menemukan orang-orang Yahudi dan non Yahudi yang menyatakan kemuakannya terhadap zionisme. Mereka bukan saja ada di negara-negara Timur Tengah atau negara-negara mayoritas berpenduduk Islam, tapi juga ada di sudut-sudut kota-kota seperti New York, London, Lisabon, Paris, Berlin, Caracas, Santiago, Tokyo dan kota-kota besar lainnya. Ya, kemuakan dunia atas kebrutalan zionisme telah muncul di mana-mana. Ronaldo hanyalah salah satunya.

 

*) Jurnalis Islam Indonesia

 

 

Sumber: Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *