Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 08 May 2014

Yudi Latief berharap Ulama NU Lancarkan Kritik


Nu.or.id

Yudi Latief menilai, ilmu para ulama dapat dijadikan sebagai alat kontrol sosial.

 

Dalam sarasehan nasional bertajuk “Ulama Pesantren dan Cendekiawan” di Asrama Haji Jl. Letjen Haryono No. 42 Yogyakarta beberapa waktu lalu, Yudi Latief berharap agar para ulama melancarkan kritiknya untuk konteks keindonesiaan.

Hal ini, lanjut Yudi dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan pengaruh-pengaruh yang dibawa para politikus, para pemodal, atau tekanan mayoritas.

“Untuk menghindari dominasi pengaruh pihak tertentu di Indonesia,” kata Anggota dewan ahli ISNU ini seperti dikutip dari Nu.or.id. pada Kamis (08/05).

Sebab menurut Yudi, para ulama pesantren memiliki power besar di tengah masyarakat berkat kealiman dan kesalehan mereka. Karenanya, mereka memiliki kekuasaan sosial cukup kuat untuk mengontrol dan memberikan arahan terhadap perubahan.

“Modal power ini sangat efektif untuk memantau kekuasaan selain mengadvokasi hak-hak warga,” kata Yudi.

Ilmu para ulama di Indonesia menjadi salah satu instrumen di samping akses kekuasaan para politikus dan kekayaan para pemodal yang mempengaruhi perubahan sosial di Indonesia. Berbeda dengan dua terakhir, instrumen pertama tidak bisa didapat secara instan, apalagi dibeli, katanya.

“Modal budaya atau pengetahuan yang dimiliki para kiai tidak diperoleh dengan banyak modal material. Tetapi menjadi kiai tidak mudah. Dari hari ke hari mereka mengumpulkan sekaligus mengamalkan ilmu yang didapat,” ujar Yudi dalam sarasehan yang diselenggarakan PWNU DIY Yogyakarta itu.

Sumber: Nu.or.id

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *