Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 19 October 2014

Yalla Indonesia! Kala Jakarta Merangkul Mesir


KBRI Kairo Sukses Adakan Yalla Indonesia

Kairo bukan piramida yang ajek. Sejak gelombang kejut Arab Spring memicu perubahan massif politik dan kekuasaan tiga tahun silam, pusat kekuasaan di Mesir itu tak pernah lepas dari gejolak.

Awalnya, yang jatuh dan terjungkal adalah diktator favorit Amerika Serikat, Husni Mubarak. Belum berapa lama, gejolak politik kembali mendera dan berujung tumbangnya kekuasaan seumur jagung Ikhwanul Muslimin di bawah Mohammad Morsi. Kini, di bawah pimpinan eks bos militer, Abdul Fattah al-Sisi, Kairo tetap berderak dan berdarah-darah seiring berlanjutnya pertikaian dan perebutan pengaruh dan kekuasaan.

Tapi jika Mesir berhasil keluar dari semua gejolak itu, ada kemungkinan Indonesia termasuk menjadi negara yang merasakan imbas positifnya. Medio September silam di Kairo, Kedutaan Indonesia menggelar Yalla Indonesia!, ajang promosi perdagangan, budaya, dan pendidikan tinggi Indonesia untuk masyarakat Mesir.

Menurut Duta Besar Nurfaizi Suwandi, kerjasama Indonesia-Mesir banyak bertumpu pada sektor pendidikan dan ini sudah terjalin lama. Salah satu acuannya adalah beasiswa Al-Azhar, universitas tertua di Mesir, pada pelajar dan mahasiswa Indonesia yang mencapai Rp 23 miliar.

Dia pribadi berharap, Indonesia bisa membayar budi baik Mesir dengan aktif memberikan beasiswa untuk para pelajar dan mahasiswa di Mesir.

Soal yang terakhir, katanya, jadi salah satu tema pembicaraan para rektor dari Indonesia dengan pihak Mesir saat pertemuan gugus kerja pendidikan tinggi di Mesir pada 18 September.

Jika semuanya mulus, ini bakal jadi kabar baik bagi para pelajar Mesir yang berniat datang ke Indonesia. Saro Yasri, salah satu pengunjung di arena Yalla Indonesia, misalnya, menyatakan tertarik memperdalam ilmu komunikasi di Indonesia seiring pesatnya perkembangan industri media. Pengunjung yang lain, Musthofa, tertarik mengambil kuliah Sastra Inggris di Indonesia. Alasannya, biaya perkuliahan di Indonesia ‘relatif murah’.

Tercatat sekitar 3.000 orang pelajar dan mahasiswa asal Indonesia menimba ilmu di berbagai madrasah dan universitas di Mesir, utamanya Al Azhar, pusat pendidikan agama tertua. Kabarnya, pelajar Indonesia termasuk yang berpretasi, rutin masuk dalam daftar lima besar pelajar paling berprestasi di Al Azhar.

(Muhammad/Berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *