Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 20 May 2014

Yahudi Dunia Laksanakan Ritual “Haji” di Tunisia


Al Arabiya.

Pelaksanaan ziarah dilakukan dengan pengamanan ketat di pintu-pintu masuk pulau Djerba, Tunisia.

 

Meski sempat mengalami perdebatan yang sengit perihal keamanan atas paspor Israel, pejabat setempat mengatakan bahwa jumlah jamaah “haji” Yahudi tahun ini untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir meningkat cukup tajam.

Seperti dilansir Shabestan.net (14/05), setiap tahun, ribuan Yahudi dari seluruh dunia mendatangi kota Djerba Tunisia untuk melakukan upacara haji di sinagoga (al-Gharbiyah).

Namun, pada tahun ini pengamanan ekstra dilakukan pihak pemerintah Tunisia guna menghindari sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Pasukan keamanan menempatkan sejumlah pos pemeriksaan di pintu-pintu masuk di pulau ini dan di seputar kawasan wisata dengan menghadirkan pasukan keamanan di kawasan kuil ini berada.

Ali Alwardany, penanggung jawab pemerintah daerah as-Sauq di Djerba mengatakan, persiapan pasukan keamanan telah dimulai sejak satu pekan sebelumnya, dan telah siap untuk penyelenggaraan ritual ini.

Orang-orang Yahudi percaya, lanjut Alwardany, bahwa tempat suci ini merupakan tempat suci tertua Yahudi setelah Yerusalem. Dalam ritual haji ini dilaksanakan doa bersama, menyalakan lilin di dalam rumah ibadah, menyembelih kurban dan minum anggur buah ara.

Sementara itu, Rene Trabelsi, yang membantu mengatur perjalanan ke sinagoga Ghriba, situs tertua Afrika, mengatakan 2.000 orang termasuk 1.000 jamaah berasal dari luar negeri, turut ambil bagian dalam ritual ziarah suci itu selama tiga hari, yang berakhir pada Minggu, seperti dikutip dari Al Arabiya pada Selasa, (20/02)

“Ziarah tahun ini (2014) berlangsung sukses. Ini merupakan hari yang besar,” kata Rene sembari mengucap terima kasih kepada pasukan keamanan yang telah melindungi acara tersebut.

Ziarah ke pulau Djerba, yang merupakan situs rumah ibadat, sempat dibatalkan pada tahun 2011 pasca revolusi dan pada tahun-tahun berikutnya hanya ada ratusan orang yang ibadah ke tempat itu. Puncaknya, pada tahun 2000 peziarah yang datang di tempat ini mencapai 7000 orang.

Pada tahun 2002, militan al-Qaeda meledakkan bom truk di dekat rumah ibadah yang menewaskan 21 orang, beberapa di antara mereka adalah turis Jerman dan masyarakat Yahudi yang terbilang masih minoritas.

Tahun ini adalah pertama kalinya bahwa para peziarah Israel telah diizinkan untuk menggunakan paspor mereka menjadi sebuah dokumen khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah Tunisia. Hal ini memicu kemarahan di antara beberapa anggota parlemen. Sebab Tunisia dinilai tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Iris Cohen, yang menjalankan sebuah agen perjalanan yang berbasis di Israel, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya berkunjung ke Tunisia untuk melakukan perjalanan spiritual sejak revolusi.

“Saya berterima kasih kepada menteri pariwisata yang membuat lebih mudah bagi peziarah Israel yang akan datang,” katanya.

Orang-orang Yahudi telah tinggal di Djerba sejak 500 SM. Namun dengan berjalannya waktu, populasi Yahudi di sana telah menyusut dari jumlah awal 100.000 pada tahun 1960, menjadi 1.500 orang. Penurunan jumlah polpulasi palimng ekstrim terjadi pasca perang 1967 antara Israel dan negara-negara Arab, juga akibat kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah pada akhir tahun 1960 yang mengusir banyak pemilik usaha Yahudi.

Djerba, sebuah pulau berdebu dengan pohon-pohon palem dan kebun zaitun, merupakan daya tarik tersendiri bagi ratusan ribu wisatawan di setiap tahunnya, terutama Jerman dan Prancis yang kadung mengagumi keelokan pantai berpasir dan sejarah yang kaya. Para pemimpin Yahudi mengatakan, sinagoga Ghriba yang dibangun pada 586 SM itu telah menarik sekitar 2000 pengunjung per hari.

Situs ini kaya dengan legenda. Orang-orang Yahudi pertama yang tiba di wilayah ini banyak diceritakan membawa sebuah batu dari kuil kuno Yerusalem yang dihancurkan oleh orang-orang Babel. Batu tersebut disimpan di gua di mana mereka beribadah. Perempuan dan anak-anak turun ke gua untuk menempatkan telur yang bertuliskan pesan dan mimpi mereka. [LS]

Sumber: Al Arabiya/Shabestan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *