Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 19 March 2014

Wisata Masjid, Jembatan Antariman di Michigan


mlive.com

Saya tidak akan pernah pergi ke masjid jika seorang diri— Maggie Murgittroyd

 

Islam merupakan agama terbesar kedua di dunia dan telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan selama dekade terakhir ini di banyak negara, termasuk Amerika Serikat.

Hal inilah yang membuat Departemen Perbandingan Agama di salah satu universitas Michigan kemudian berinisiatif untuk mendatangkan Alisa Perkins, seorang ahli agama Islam di Amerika, ke fakultas dalam sebuah seminar bernama Perkins ‘Islam.

Dalam seminar itu, mahasiswa dari berbagai agama kemudian diajak untuk melihat kampus secara lebih luas dan juga berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar. Dengan bantuan Perkins, Imam Hafiz Nauman dari Kalamazoo Islamic Center (KIC), dan Himpunan Mahasiswa Western Michigan University (WMU), puluhan peserta seminar tersebut bertemu di depan Waldo Library untuk berjalan ke masjid secara bersama-sama sebagai sebuah kelompok.

Mereka berkumpul di masjid untuk buka puasa. Sementara Fahad Minhaj mendistribusikan nampan penuh makanan di Islamic Center Kalamazoo, jemaat non Muslim pun ikut bergabung setelah matahari terbenam, menandakan adzan berkumandang pada Minggu malam (22 Oktober) tahun lalu, untuk menyantap makan secara bersama atau yang disebut umat Islam sebagai buka puasa.

Ketika para peserta tiba, Imam Hafiz Nauman menyambut mereka dan memberikan materi berupa pengenalan singkat tentang Islam dan bagaimana cara Muslim berdoa, termasuk menjelaskan tentang alasan mengapa ada divisi gender di masjid.

Setelah keliling masjid, mereka semua duduk dalam lingkaran untuk sesi tanya jawab. Sambil menikmati minuman panas dan makanan ringan, mereka kemudian membahas hubungan antar Islam dan agama lain, kesalahpahaman tentang Islam di media, dan kehidupan Nabi Muhammad Saw.

Pengunjung juga belajar tentang sejarah KIC, yang didirikan oleh mahasiswa WMU pada tahun 1972 . Beberapa orang terlihat terkejut ketika mengetahui bahwa Imam Hafiz sendiri merupakan mahasiswa lulusan Barat,  setelah lulus dengan gelar cumlaude jurusan teknik pada 2005 lalu.

Farhan Iqbal, salah seorang mahasiswa Muslim internasional dari Pakistan yang mengambil jurusan teknik di Barat, mengatakan bahwa ia datang ke seminar tersebut dengan tujuan untuk belajar tentang bagaimana Amerika melihat Islam dan tentang pengalaman Muslim di Amerika.

Ia mengatakan bahwa acara seperti ini sangat penting, karena dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang mungkin tidak didapatkan dari tempat lain, juga bisa memberikan kesempatan pada mereka untuk saling berbagi ilmu tentang agama masing-masing atau sebaliknya.

Sementara itu, mahasiswa WMU jurusan keperawatan, Maggie Murgittroyd mengatakan, “Saya tidak akan pernah pergi ke masjid jika seorang diri,” katanya.

“Karena saya tahu itu adalah tempat suci, tetapi juga karena kami tidak tahu. Imam Hafiz sangat terbuka pada kami. Dia memiliki banyak pengetahuan tentang sejarah agama dan masyarakat setempat. Aku benar-benar menikmati dan berharap bisa terus belajar lebih banyak tentang Islam,” lanjutnya.

Karena keberhasilan wisata masjid yang pertama tersebut, mereka memutuskan untuk membuat acara lanjutan–yang sekarang sedang berlangsung dan akan terus dilakukan setiap semester sekali.

Kunjungan berikutnya akan diadakan pada 20 Maret.

 

Sumber: mlive.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *