Wamenag: Al Qur’an Jangan Jadi Hiasan Semata
Al Qur’an ada bukan hanya untuk dibaca tapi juga diamalkan untuk kebaikan umat semesta alam
Kehadiran Al Qur’an di rumah orang-orang Islam seharusnya bukan hanya untuk hiasan semata. Demikian pernyataan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Nasaruddin Umar di sela-sela pembukaan Konfrensi Internasional Al Qur’an di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat pada Sabtu (15/2).
“Al Qur’an itu tidak bisa hanya disimpan di rak buku sebagai pemanis semata, namun isinya harus dibumikan,”ujarnya.
Namun menurut Nasaruddin, pembumian Al Qur’an harus dilakukan secara hati-hati dan disesuaikan dengan konteks semangatnya sebagai rahmat bagi sekalian alam. Saat ini, kata Nasaruddin, justru banyak upaya-upaya pembumian Al Qur’an alih-alih menjadi suatu kebaikan malah memunculkan konflik dan penabrakan aturan-aturan syariah.
“Demi kepentingan suatu hal, manusia kerap berani mengakal-akali Al Qur’an agar sesuai dengan tujuan pribadi dan golongannya,” kata lelaki yang sebelum menjadi Wamenag dikenal sebagai intelektual Muslim tersebut.
Konfrensi Internasional Al Qur’an yang dibuka pada Sabtu (15/2) rencananya akan ditutup pada Minggu sore ini (16/2). Sehari sebelumnya telah bicara di forum ini beberapa pakar Al Qur’an seperti Prof. Nasaruddin Umar, TGH. Dr. Muhammad Zainul Majdi, MA., dan Prof. Dr. Andi dari Indonesia , Shaikh Saleh bin Mohamed bin Taleb (Imam dan Khatib Masjidilharam )dari Saudi Arabia, Mulla Husaini Kauhsari (Direktur Islamic Cultural Center) dari Iran, Prof. Dr. Abdel Fudail El Qusy (Universitas Al Azhar) dari Mesir, Prof. Em. Anthony H. Johns (ANU Canberra) dari Australia, Dr. Hannan Hasan, MA (Majelis Agama Islam Singapura) dan Dr. Mustofa Abdullah (Universitas Malaya).
Kepada Islam Indonesia pada Sabtu kemarin (15/2), pimpinan Pusat Studi Al Qur’an (yang menjadi insiator) pimpinan Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA., menyatakan bahwa tujuan jangka pangjang dari kegiatan ini adalah ingin membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an di tengah masyarakat plural.
“ Jika itu dibumikan maka saya yakin Al Qur’an akan bisa menjadi kebaikan bagi masyarakat dunia,”ungkap mantan Menteri Agama RI tersebut.
Sumber: Islam Indonesia
Leave a Reply