Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 21 January 2014

Wahid Institute : Intoleransi di Indonesia Masih Tinggi


Foto: satuharapan.com

Sepanjang 2013, Intoleransi atau pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Yakni, sebanyak  245 kasus atau peristiwa.

Sebanyak 43 persen atau 106 peristiwa melibatkan aktor negara, dan 57 persen atau 139 peristiwa dilakukan oleh aktor non negara.  Sementara, total jumlah tindakan sebanyak 280 dimana 121 tindakan (43 persen) dilakukan oleh aktor negara dan 159 tindakan (57 persen) dilakukan oleh aktor non negara.

Hal ini seperti disampaikan dalam laporan tahunan kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) atau intoleransi tahun 2013 yang diadakan oleh Wahid Institute (WI) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kemarin.

Peluncuran laporan tahunan dan seminar dihadiri oleh Direktur WI Yenny Wahid, Kepala Biro Penerangan Masyarakat – Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (Karopenmas Divhumas Polri) Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Imadadun Rahman dari Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), M. Subhi Azhari (Peneliti Wahid Institute), dan M. Chairul Amam (HRWG).

Tidak ada kemauan dan keberpihakan politik dari para pemimpin di segala sektor, dinilai WI sebagai biang terjadinya pelanggaran dan intoleransi di Indonesia.  Menurutnya, tiadanya visi kebangsaan para pemimpin yang memahami bahwa penghormatan terhadap hak kolektif minoritas seharusnya menjadi bagian dari identitas bangsa berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.

 

Sumber: Satuharapan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *