Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 31 May 2012

US-Islamic World Forum-Indonesia Bisa Jadi Contoh Demokrasi


DOHA – Indonesia bisa dijadikan contoh sebagai negara dengan perkembangan demokrasi yang baik.Meski mayoritas penduduknya muslim, Indonesia tidak serta-merta menggunakan hukum Islam dalam kebijakannya.

Kesadaran untuk membangun bangsa justru merupakan modal bagi terciptanya demokrasi di Indonesia.Sejak negara belum berdiri, kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk bersatu telah muncul. ”Sumpah Pemuda itulah yang menjadi tonggak bersatunya seluruh elemen masyarakat Indonesia yang pada waktu itu belum merdeka,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman saat menghadiri US-Islamic World Forumdi Doha,Qatar,kemarin.

Dalam perkembangan selanjutnya, Pancasila menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila menjamin adanya persamaan hak bagi seluruh masyarakat tanpa memandang keyakinan mereka.Dengan demikian,toleransi sangat dibutuhkan dalam membangun suatu bangsa. Irman menjelaskan, latar belakang tersebut yang membuat Indonesia bisa bertransformasi menjadi negara demokrasi. Meski tidak menjadikan Islam sebagai dasar negara,peran tokoh agama sangat penting bagi perjalanan bangsa.

”Para tokoh agama penting untuk mengawal kelangsungan bangsa Indonesia,”lanjutnya. Mengenai peran negara dengan agama,dia menilai sudah selayaknya dipisahkan. Negara hanya menjadi regulator dan memfasilitasi masyarakat untuk beragama. ”Negara tidak berperan dalam memberikan doktrin kepada masyarakat, keyakinan apa yang harus dianut,”tutur penggagas politik dua kamar (bikameral) dalam MPR ini.

Irman memimpin rombongan DPD menghadiri USIslamic World Forum di Doha, 29-31Mei.Tokoh asal Sumatera Barat ini berpandangan forum tersebut sangat penting. Apalagi, pascapengeboman World Trade Center (WTC),kecurigaan negara-negara Barat terhadap Islam meluas. ”Diperlukan cara untuk memperbaiki hal itu, yakni dengan komunikasi,” jelasnya.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam perbaikan tersebut. Dalam forum ini, Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Qatar Hamad bin Jassim bin Jabir al-Thani meminta Amerika Serikat (AS) ikut mendorong penyelesaian masalah di Palestina dan Suriah. AS harus terus aktif mendorong Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk menjadi mediator dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah.

Banyaknya masalah politik dan kemanusiaan di wilayah Timur Tengah harus menjadi perhatian dunia.Menurut dia, tragedi kemanusiaan di Suriah harus dihentikan. ”Kita harus saling menghargai hak asasi antarsesama manusia,”tegasnya. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina ketika tampil di podium memaparkan tentang perkembangan demokrasi dan sistem hukum di negaranya.

Dia mengakui pentingnya negara-negara di dunia untuk bekerja sama.”Tidak diragukan lagi bahwa AS, Islam, dan negara-negara lain (mesti) saling menjaga pengertian untuk hidup bersama dalam menghadapi tantang ke depan,” tuturnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *