Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 31 March 2015

UPDATE – Di Makasar, Kelompok Radikal Gaungkan Pemenggalan Biadab ala ISIS


Sebuah kelompok yang menamakan diri Anshor Daulah Makassar kemarin malam mengirim paket misterius ke sebuah kantor media dan mengancam kru media nasional dengan pemenggalan biadab ala Islamic States of Iraq and Syiria atau ISIS, kata polisi, berselang jam setelah Kementrian Informasi mewartakan pemblokiran dua lusin media yang kerap menjadi corong kelompok radikal. 

Menurut seorang polisi, penemuan paket berawal dari kecurigaan warga pada sebuah kotak hitam misterius sekitar 20 meter dari markas biro Kompas TV di Makassar. 

“Kami menerima laporan sekitar pukul sepuluh malam,” kata Kepala Polisi Sektor Panakukang, Komisaris Tri Hambodo seperti dilansir Kompas.com.

Paket memuat ‘surat ancaman’ untuk media, termasuk Kompas TV, katanya.

Foto surat yang sampai ke redaksi menunjukkan ancaman menyasar media yang digambarkan ‘kafir’ dan kerap ‘memfitnah’. 

“Kepada: Media-Media Kafir Terutama Kompas TV. Kami yang terzolimi mengimbau kepada kalian untuk berhenti dan bertobat untuk tidak memfitnah kami. Jika kalian menganggap pemberitahuan ini hanya lelucon, sungguh kami akan menegak hukum Allah kepada kalian. Apakah kalian tidak melihat media-media yang dipenggal di Suriah dan Irak?” kata surat tak memuat informasi yang mendetil.

Polisi Makassar memilih meledakkan kotak hitam sekitar satu jam lepas penemuan. Tak ada penjelasan ihwal isinya.

Hingga berita ini turun, polisi belum berhasil menyibak siapa di baliknya. Pun tak ada yang menyatakan bertanggungjawab.

Ancaman pemenggalan kru media ini, yang pertama menurut catatan redaksi, muncul berselang jam setelah media nasional ramai memberitakan rencana Kementrian Informasi memblokir 24 situs radikal. 

Penelusuran redaksi menunjukkan situs yang jadi target pemberangusan itu, umumnya mengklaim sebagai ‘situs berita Islam’, kerap mengkampanyekan intoleransi, pengkafiran atas mazhab yang berbeda dan ‘jihad’ bersenjata atas pemerintahan berdaulat di luar Indonesia.

(Ami/berbagai sumber)

UPDATE 1 – Redaksi Islam Indonesia mengetahui teror atas Kompas TV terjadi sehari setelah, dalam sebuah pengajian lokal di Makassar, sekelompok orang mengibarkan bendera Islamic States of Iraq and Syria atau ISIS. Bertempat di sebuah perumahan di pinggiran kota, pengajian itu di bawah kendali seseorang yang digambarkan sebagai Ustadz B. Di seputar lokasi acara, menurut wartawan lokal, terpajang sejumlah spanduk, salah satunya bertuliskan “Isu ISIS Pengalihan Kenaikan Harga BBM”. Panitia melarang warga dan wartawan datang mendekat. Saat beberapa wartawan mencoba meliput, beberapa peserta pengajian melontarkan cemoohan dalam koor. Seorang wartawan lokal menuturkan kalau dia sempat mendengar teriakan ancaman ‘pemenggalan’ dari dalam lokasi pengajian. Tempo.co hari ini melaporkan Forum Koodinasi Pencegahan Terorisme Sulawesi Selatan, sebuah lembaga pemantau keamanan lokal, sementara menelisik kemungkinan pengajian lokal di kawasan Sudiang itu terkait kelompok militan ISIS.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *