Uni Eropa: Demokrasi Tidak Bisa Dibasuh Dengan Darah
Adalah tugas militer dan pemerintah Mesir untuk mengakhiri kekerasan di negeri tersebut. Demikian sebuah pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dan Ketua Dewan Eropa Herman van Rompuy pada Minggu (18/8).
“Demokrasi dan hak-hak dasar tidak dapat diabaikan, apalagi dibasuh dengan darah,”tulis pernyataan sikap tersebut.
Selain soal Mesir, kedua pemimpin Eropa itu pun menyatakan keprihatinan mengenai dampak kekerasan terhadap seluruh kawasan. Termasuk mengecam terjadi ledakan sebuah bom yang terjadi di luar konsulat Mesir di Benghazi, Libya pada Sabtu (17/8).
Sementara itu, para demonstran yang mendukung Ikhwanul Muslimin menjalankan aksi turun ke jalan di negara-begara tetangga Mesir. Di Nazareth (masuk dalam wilayah Israel) ribuan warga Arab juga turun ke jalan seraya melambai-lambaikan bendera Mesir dan foto Mohamed Morsi pada hari yang sama. Sehari sebelumnya, Jumat (16/8), ratusan pengunjuk rasa myatakan kutukannya kepada militer Mesir di luar kedutaan besar negara tersebut di Tunis.
Di Turki, Malaysia dan Indonesia, ribuan demonstran juga mengutuk kebrutalan yang dilakukan oleh militer Mesir pimpinan Jenderal Asisi. Mereka pun menyatakan dukungannya kepada presiden tergulung Mesir Muhammad Mursi yang berasal dari unsure Ikhwanul Muslimun.
Leave a Reply