Tujuh Fokus Besar Kemenag

Selang sehari pelantikan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menggelar jumpa pers dan memperkenalkan program kerja yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang.

Lukman menilai Kementerian Agama punya posisi khusus dalam pembangunan bangsa Indonesia. “Kementerian Agama adalah kementerian yang ada kata agama. Semua kita diharapkan oleh para pendiri bangsa bisa tetap terjaga keutuhan dan kesatuan justru karena faktor nilai agama,” ujarnya.

Agama, lanjut Lukman, harus menjadi faktor penjaga keutuhan dan unsur mutlak dalam pembangunan karakter bangsa Indonesia. Karena itu, tujuh fokus besar dalam program kerja Kementrian Agama sudah dicanangkan:

Pertama, merumuskan nilai-nilai bersama yang menjadi acuan utama semua perangkat Kementerian Agama, mulai menteri sampai pelaksana daerah.

Kedua, mengangkat 16.3638 tenaga honorer sebagai calon pegawai negri sipil dan menggabungkan 150 ribu lebih guru swasta.

Ketiga, membenahi sistem informasi seiring penerapan e-hajj yang akan dilakukan secara menyeluruh dalam penyelenggaraan haji 2015 dan menetapkan sejumlah peraturan perundang-undangan sebagai tindak lanjut UU Pengelolaan Keuangan Haji.

Keempat, menyempurnakan data base lembaga pendidikan keagamaan di  seluruh  Indonesia.

Kelima, membangun kesadaran berkonstitusi, khususnya bagi alumni, pengelola, dan pengasuh pondok pesantren demi mencegah radikalisasi paham keagamaan.

Keenam, menetapkan sembilan Sekolah Tinggi Agama Islam menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan tiga IAIN menjadi Universitas Islam Negeri, mencanangkan program  1.000 doktor (75 persen doktor lokal dan 25 % doktor asing) dan program 1.000 peghafal Qur’an.

Ketujuh, mempersiapkan RUU perlindungan umat beragama sebagai lanjutan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Kementerian Agama beberapa bulan lalu.

Semoga ketujuh fokus besar ini bisa membawa angin segar dalam keberagamaan di Tanah Air.

(Nisa/Kemenag.go.id)