Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 16 May 2015

Trik Menciptakan Kebiasaan Membaca pada Anak


Rumah, sebagai madrasah pertama tumbuh kembang seorang anak, secara otomatis memposisikan orang tua sebagai patron tingkah laku anak-anak. Orang tuapun selalu ingin anak-anaknya—yang merupakan amanah sekaligus investasi berharga—menjadi lebih baik dari hari ke hari, bahkan lebih baik dari orang tuanya. Tapi bagaimana jika orang tua tidak membangun teladan agar anak-anaknya menjadi lebih baik?

Glenn Doman, pendiri The Institute for The Achievement of Human Potential, mengatakan semakin kecil usia seorang anak, semakin mudah untuk membangun kebiasaan membaca pada diri mereka. Syaratnya, anak tersebut harus sudah mulai berbicara. Hasil penelitiannya menunjukkan, anak yang berumur 4 tahun lebih efektif untuk diajari membaca daripada anak yang berumur 5 tahun.

Banyak orang tua menyerahkan pendidikan membaca anak-anaknya pada sekolah. Sebenarnya hal itu saja tidak cukup. Orang tua juga dituntut berperan aktif mengajari anak-anak mereka untuk membaca ketika di rumah. Jika anak sudah bisa membaca, orang tua sebaiknya menjadikan buku sebagai kebutuhan rutin yang diberikan kepada mereka. Orang tua patut memahami anaknya dan mengarahkan sesuai dengan bakat dan minatnya. Bahkan penjelasan terhadap apa yang dibaca juga menjadi tanggung jawab orang tua.

Berikut ini beberapa trik yang dapat diaplikasikan untuk membangun kebiasaan membaca pada anak-anak:

1. Dimulai dari Diri Sendiri

Menciptakan anak-anak yang gemar membaca dimulai dari orang tua. Orang tua harus rutin membaca dan memastikan bahwa anak-anak melihat bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan. Materi yang dibaca bukan hal utama. Tidak harus buku; bacaan lain seperti brosur, majalah, atau resep bukanlah masalah. Ciptakan suasana tenang di mana anak akan tertarik untuk duduk bersama, sehingga terbangun kenikmatan membaca bersama.

2. Mudah untuk Ditemukan

Jangan letakkan buku di sudut-sudut rumah yang tidak terlihat dan sulit dijangkau. Biarkan buku tergeletak di beberapa ruangan, dekat meja televisi, samping tempat tidur, atau kamar anak-anak. Cara ini akan meningkatkan keinginan anak untuk melihat dan menstimulasi kebiasaan membaca mereka.

3. Diskusikan dengan Anak

Jika anak-anak masih kecil, ambillah sebuah buku yang memiliki tulisan dan gambar menarik dan diskusikan dengan anak-anak tentang tokoh atau cerita yang terjadi. Hal ini dapat mengembangkan ketertarikan anak sehingga dia akan membacanya. Membacakannya dengan suara yang keras juga dapat menanamkan keinginan anak untuk membaca.

4. Jadwalkan Waktu Membaca

Jika ada waktu menonton bersama, mengapa tidak dengan waktu membaca bersama? Anak kecil cenderung cepat malas dan bosan, karenanya mulailah dengan waktu yang singkat. Jika sudah semakin dewasa, tambahlah waktu membaca bersama. Waktu yang tepat adalah sore hari, selain juga penting untuk membacakan kisah pada mereka sebelum tidur.

5. Beri Hadiah Setelah Membaca

Setiap kali anak menyelesaikan membaca buku, berikanlah hadiah. Tidak perlu sesuatu yang mahal atau besar. Berikan sesuatu yang membuatnya bersemangat. Tambahkan hadiah dengan meminta anak untuk menuliskan ringkasan dari buku yang dibacanya. Selain kemampuan membaca, kemampuan menulisnya juga meningkat.

6. Ajak ke Toko Buku atau Perpustakaan

Ajaklah anak-anak ke toko buku atau perpusatakaan daerah. Bawa anak-anak ke sana dengan jadwal tertentu dan daftarkan mereka menjadi anggota perpustakaan. Ingatkan tentang pentingnya untuk mengembalikan buku tepat waktu sehingga mereka merasa penting untuk membaca dan menyelesaikan bukunya tepat waktu. Jangan lupa temani mereka membaca.

Salah satu hak seorang anak dari orang tuanya, kata Nabi Muhammad saw., adalah mengajarkannya membaca dan menulis. Karena itu, ayo mulai dari diri sendiri untuk membaca dan membiasakannya pada anak-anak di keluarga. Selamat Hari Buku Nasional!

(Ali Reza/IslamIndonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *