Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 03 September 2015

TRAGEDI – Tak Ada Lagi Senyuman Aylan al-Kurdi


Bocah Pengungsi Syiria Tewas di Pantai Turki

Bocah Pengungsi Syiria Tewas di Pantai Turki

Netizen dikejutkan dengan foto seorang bocah lelaki yang  tewas tertelungkup, lepas tenggelam dan tersapu ombak, di pantai Turki.

Anak itu bernama Aylan al-Kurdi, yang bersama 11 orang pengungsi asal Suriah lainnya, tenggelam saat mencoba menyeberangi Laut Mediterania menuju Pulau Kos, Yunani. Mereka sempat mencoba menyeberang sejauh 5 km dengan dua perahu dari Akyarlar menuju Kos, untuk selanjutnya meminta suaka di salah satu negara Eropa.

Aylan dan Kakaknya.

Aylan dan Kakaknya.

Negara-negara Eropa yang saat ini jadi tujuan utama para pengungsi makin memperketat izin masuk mereka. Hal ini menuai protes dari berbagai pihak. Foto Aylan diharapkan dapat menggugah nurani dan memperlunak aturan di negara-negara tujuan para pengungsi.

Perdana Menteri Inggris David Cameron, baru-baru ini dikritik karena komentar pedasnya yang menyamakan pengungsi sebagai “gerombolan” dan juga mengatakan tidak mungkin “membiarkan orang menerobos masuk negara kita”.

Hongaria membangun pagar kawat berduri sepanjang 170 kilometer dekat perbatasan Serbia untuk menghalangi masuknya pengungsi.

Pada Rabu lalu di Republik Ceko, sekitar 200 orang pengungsi yang akan menuju Jerman dengan tiket resmi, digiring kembali dan ditandai dengan spidol permanen di lengan mereka.

Di Belanda, pemerintah menyiapkan aturan baru yang memutus suplai makanan dan tempat tinggal bagi pencari suaka yang permohonannya ditolak.

Sejak empat tahun lebih silam, banyak warga Suriah terpaksa  meninggalkan negeri yang mereka sayangi di tengah perang brutal, dipaksakan dan melibatkan tak terhitung kelompok jihadis asing –termasuk yang kebrutalannya melegenda, Islamic States atau ISIS. Perang dan kehadiran jihadis itu sendiri terus menyala seiring adanya dukungan dan ambisi negara-negara Barat dan Teluk untuk menekuk pemerintahan berdaulat Bashar Assad.

Kematian Aylan di perairan Turki memperlihatkan sisi lain dari luberan perang yang tak diperhitungkan negara-negara Eropa, yang sempat beranggapan  perang bisa menghadirkan wajah Suriah yang lebih baik.

SB/Independent.co.uk/Islamindonesia.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *