Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 07 August 2016

Tolak Resmikan Lembaga Keuangan MUI, JK: Harusnya Fokus Saja pada Tugas Utama


IslamIndonesia.id – Tolak Resmikan Lembaga Keuangan MUI, JK: Harusnya Fokus Saja pada Tugas Utama

 

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menolak meresmikan lembaga ‘Islamic Development Fund’ (IDF) yang didirikan oleh Majelis Ulama Indonesia. Penolakan Kalla juga karena Presiden Jokowi tidak memberi izin lembaga yang tujuannya mengumpulkan zakat dan sumbangan keagamaan itu.

“Walaupun kemudian saya dijelaskan bahwa itu semacam Lazis saja, lembaga amil zakat, ya sudah jangan menyayingi lembaga lain. Muhammadiyah pun punya, NU punya, negara punya.  Buat apa lagi?” kata Kalla saat memberikan keterangan pers di kantor Wakil Presiden, 8/7.

Bagi pria yang pernah memimpin Dewan Masjid Indonesia ini, MUI seharusnya fokus pada tugas utamanya saja; meneruskan warisan Nabi, memberikan fatwa yang mengayomi umat dan sebagainya. Selain itu, menurut Presiden Jokowi, lembaga keuangan MUI harus memegang kartu izin Otoritas Jasa Keuangan.

“Jangan, jangan diizinkan itu, kalau itu izinnya kan mesti dari  OJK. Jangan,” kata Kalla mengutip tanggapan Jokowi ketika keduanya membicarakan permintaan MUI ini.

Kalla mengakui jika potensi zakat, sedekah dan infaq dari masyarakat Islam Indonesia masih jauh dari yang terdaftar di lembaga amil zakat yang ada. Namun hal ini juga tidak lepas dari banyaknya lembaga penyalur zakat yang tidak terdaftar. MUI, bagi Kalla, seharusnya belajar dari pengalaman lembaga amil zakat ormas-ormas Islam yang telah lama beroperasi namun gagal. Khawatirnya, lembaga keuangan MUI juga akan mengalami nasib yang sama.

“Kembali kita ingin hormati lembaga umat yang tertinggi di Indonesia itu kan MUI, jangan ikut dalam operasional. Itu kenapa saya tidak setuju,” tegas Kalla.

Menanggapi penolakan Wapres Jusuf Kalla, Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin menegaskan kembali bahwa IDF bukan lembaga yang bertujuan bisnis. “Apa tidak boleh MUI memiliki Lazis? IDF itu sebuah nama yang meskipun diambil dari asing, tetapi bentuk lembaganya nirlaba, bukan untuk bisnis,” katanya seperti dikutip harian Republika, kemarin

Latar belakang didirikannya IDF adalah untuk membiayai sejumlah program dakwah yang sejauh ini belum bisa dipenuhi oleh anggaran yang didapat dari pemerintah. Dana dari APBN untuk MUI, kata Ma’ruf, masih kurang untuk program-program MUI.  []

 

Baca Juga: (MUI Bentuk Lembaga Pendanaan, JK: “Bila Dananya Hilang, Siapa yang Bertanggungjawab?”)

 

YS/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *