Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 15 June 2019

Tiga Syarat Terwujudnya Moderasi Agama Menurut Quraish Shihab


islamindonesia.id – Tiga Syarat Terwujudnya Moderasi Agama Menurut Quraish Shihab

Ulama sekaligus pakar tafsir Alquran Indonesia, Quraish Shihab, mengungkapkan tiga syarat yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan moderasi beragama. Dia mengemukakan tiga syarat tersebut saat memberikan tausiyah pada halal bi halal Kementerian Agama di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/06).

Wasathiyah atau moderat menurutnya adalah salah satu ciri agama. Dan orang yang beragama perlu bersikap moderat. “Lalu bagaimana mewujudkan moderasi? Ada tiga syaratnya,” ujar Quraish Shihab mengawali tausiyahnya, sebagaimana dilansir dari Website Kementrian Agama RI.

Pertama, untuk berada di tengah-tengah seseorang harus memiliki pengetahuan, “Kalau saya ingin mengetahui siapa yang di tengah, saya harus tahu berapa orang yang di sini. Maka kemudian saya bisa menentukan orang ke berapa yang ada di tengah. Tanpa pengetahuan, Anda tidak bisa melaksanakan moderasi,” ujarnya.

Kedua, mengendalikan emosi, “Untuk melakukan moderasi, syaratnya mampu mengendalikan emosi. Jangan melewati batas,” imbuh Quraish.

“Syarat ketiga, harus terus menerus berhati-hati,” ujarnya.

Menag Lukman Saifuddin mengungkapkan, dia sengaja meminta Quraish Shihab untuk mengisi tausiyah tentang moderasi beragama untuk memberikan pengetahuan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang pentingnya moderasi beragama.

Menag menyampaikan moderasi beragama telah diusung oleh Kemenag dalam beberapa tahun terakhir. Dia berharap ASN di bawah kepemimpinannya dapat memahami dengan baik apa itu moderasi beragama.

“Saat ini, moderasi beragama bukan saja relevan dalam konteks Indonesia, tetapi juga sangat signifikan dalam konteks global,” ujar Menag saat memberikan sambutannya.

Ada peristiwa menarik sebelum dimulainya acara ini, ternyata Quraish datang ke Kantor Kementerian Agama menggunakan ojek online karena terjebak macet.

Quraish Shihab turun dari ojek online. Foto: Wildan Hasan Syadzili/Twitter

Menag menyampaikan kesannya terkait peristiwa ini dalam akun Twitternya, “Beberapa saat saya tercengang menyaksikan beliau yang tak mudah turun dari goncengan motor. Belakangan beliau berbisik ke saya, ‘Tadi itu pengalaman pertama saya naik ojek.’ Amat terharu.”

Netizen yang juga menyaksikan peristiwa itu, Wildan Hasan Syadzili, dalam akun Twitternya sambil mengunggah foto kejadian memberikan komentarnya, “Yaa rabb…. Keluhuran ilmu, Prof. @quraishihab ini, dibalut keagungan akhlaq. Beliau hadir ke acara halal bihalal @Kemenag_RI berkendarakan ojek online, gegara macet berat sktr jakpus efek sidang MK.”

PH/IslamIndonesia/Foto Fitur: Kementerian Agama RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *