Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 21 July 2018

TGB: Jaga Kesatuan Bangsa dengan Memperkuat Moderasi Islam


islamindonesia.id -TGB: Jaga Kesatuan Bangsa dengan Memperkuat Moderasi Islam

 

 

 

Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) yang diketuai oleh Gubernur Nusa Tengagara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) akan menggelar Konferensi pekan depan. Salah satu bahasannya yaitu memperkokoh NKRI agar tidak terjadi konflik seperti di Timur Tengah.

Konferensi bertema ‘Moderasi Islam dalam Perspektif AhlusSunah Wal Jama’ah’ ini akan digelar di Mataram, NTB, 26-29 Juli 2018. Ulama dari bebagai negara akan hadir.

“Tahun 2018 ini akan dilangsungkan konferensi pers internasional membahas moderasi Islam secara spesifik dari tahun kemarin, misalnya dalam konteks pemikiran teologis seperti pandangan keimanan seperti apa, kemudian dari konteks hukum gimana? Jadi bukan yang ngatur keseharian. Bahkan juga di dalam politik ada persepktif modernisasi Islam di dalam politik,” kata TGB dalam konferensi persnya di RM Taliwang Bersama, Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).

TGB mengatakan acara itu berkaca dari situasi Timur Tengah yang akhir terjadi konflik. Konferensi internasional ini dimaksudkan agar menjaga keutuhan NKRI.

“Potret Timur Tengah ini sangat dekat dengan kita, itu suatu warning buat kita, bahwa kita harus memperkokoh moderasi karena ini suatu buffer untuk menjaga kebersamaan kita, melindungi kita sebagai kesatuan bangsa. Itu urgensi konferensi ini,” katanya.

TGB menambahkan kehidupan sosial di Indonesia sangat perlu. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia umat Islam.

“Maka tentu ketika pemahaman yang tumbuh, yang jadi mainstream adalah pemahaman keagamaan yang moderasi maka itu akan jadi ekosistem yang kondusif untuk kemanan kita,” sambung dia.

TGB juga sedikit bercerita sewaktu berada di Timur Tengah. Saat itu Timur Tengah belum terjadi konflik, suasana masih damai dan aman tidak seperti saat ini.

“Dulu kami mendatangi negara itu aman, mirip sekali Indonesia tenteram, di sana beragam dengan kehidupan terbuka, ada harmonisasi sosial terjalin tapi nggak lama dari itu salah satu sebabnya karena yang tumbuh itu pikiran mainstream, tetapi ada irhak atau terorisme maka kita bisa lihat sekarang negara-negara itu hancur,” unkap dia.

Menurutnya, kejadian tersebut harus dijadikan peringatan untuk mempertahankan NKRI.

“Bagi kami yang pernah melihat langsung, amannya, damainya, persis kayak Indonesia saat ini. Lalu sekarang hancur lebur itu, sebenarnya warning bagi kita agar kita meperkokoh meoderasi Islam ini,” tegas dia.
 

 

 

YS/islamindonesia/Sumber: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *