Satu Islam Untuk Semua

Monday, 15 January 2018

TGB Ingatkan Para Dai Soal Tiga Kaidah Dakwah Islam Ala Nabi


islamindonesia.id – TGB Ingatkan Para Dai Soal Tiga Kaidah Dakwah Islam Ala Nabi

 

Gubernur NTB Dr. HM. Zainul Majdi yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, dalam mendakwahkan agama Islam ada banyak tantangannya. Salah satu tantangan yang dimaksudkan yaitu bagaimanakah sikap dai ketika menjelaskan mengenai Islam itu sendiri.

Dalam tausiyah-nya di Masjid Baitul Qur’an, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pria yang berusia 46 di tahun ini menyatakan, sebenarnya untuk mendakwahkan Islam itu sudah ada kaidah. Ada tiga kaidah yang bisa dilakukan jika mengacu pada Nabi.

“Kaidah pertama yaitu sampaikanlah Islam dengan cara yang mudah tapi bukan dimudah-mudahkan. Jangan juga dibebani dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Bahkan ada sahabat Nabi yang menerapkan bahwa untuk diri sendiri itu diberatkan, tapi untuk orang lain harus dimudahkan semudah mungkin,” ujar Zainul Majdi di Masjid Baitul Qur’an, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu (13/1/2018).

Cara kedua yaitu selalu memberikan kabar gembira. Dalam situasi apapun harus diingat bahwa Allah akan selalu memberikan berkah. Dalam hal ini yang perlu juga diingat adalah jangan pernah sekalipun memvonis orang lain.

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) cabang Indonesia ini mengatakan, Nabi tidak pernah sekalipun memvonis atau menyebut suatu nama jika melihat ada kesalahan sekalipun itu adalah sahabat beliau. Nabi hanya menyebutkan gambaran umum tanpa melibatkan suatu nama. “Jangan memvonis. Jangan juga suka menyebut hal-hal pribadi. Karena bisa saja di masa depan akan terjadi yang sebaliknya,” lanjut pria kelahiran Selong itu.

Terakhir yang juga perlu diingat saat berdakwah yaitu perlunya sebuah sinergi dan kerja sama. Nabi selalu mengingatkan kepada umatnya untuk saling melengkapi dan jangan sampai berpisah jalan atau pecah.

Ia berharap tiga hal di atas bisa dipegang teguh dan konsisten dilakukan dalam menyuarakan Islam. Bahwa Islam hadir untuk kemaslahatan umum yang mencakup kebaikan untuk semua dan dalam setiap perlakuan kita harus ikhlas karena Allah SWT.

“Saya pikir pandangan ini bisa kita renungkan. Optimis tidak bisa berdiri sendiri tapi berhubungan dengan nilai keimanan yang dinamis juga komitmen pada pengorbanan kita,” tandasnya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *