Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 28 July 2015

‘Terorisme Buah Pendangkalan Ajaran Agama’


Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengkritik kelompok-kelompok yang melakukan teror dan kekerasan atas nama agama. Menurutnya, agama apapun sejatinya membawa kedamaian dan memanusiakan manusia dan bukan memusnahkan manusia lainnya. Seperti yang disampaikan pendiri bangsa, Bung Karno, bahwa agama adalah unsur mutlak dalam pembangunan karakter pribadi dan jati diri sebuah bangsa, katanya.

“Menjadi aneh, ironis, dan naif kalau kemudian kita menjadi sering berkonflik justru karena melandaskan pada agama. Ironis jika atas nama agama, kita justru melakukan tindakan-tindakan pemaksaan, kekerasan, saling menumpahkan darah sesama,” kata Lukman di Kampus Institut Teknologi Bandung, Senin (27/7) kemarin.

Menurut Lukman, ada dua sebab kenapa agama menjadi alasan tindak kekerasan. Pertama, kurangnya memahami esensi dan substansi agama itu sendiri, seperti pendangkalan makna jihad di kalangan muslim.

Sejatinya makna jihad adalah bersungguh-sungguh menegakkan nilai agama agar derajat kemanusiaan menyempurnanya, namun sekarang diartikan dangkal yaitu dengan kesediaan mengorbankan jiwanya dan jiwa orang lain demi menegakkan ajaran agama. “Itulah mengapa bom-bom bunuh diri itu terjadi berlandaskan pemahaman jihad seperti itu dan itu telah mengalami reduksi yang luar biasa,” tuturnya.

Alasan kedua, ‘ada pihak-pihak lain’ yang memiliki kepentingan dan agenda tersendiri lalu memanfaatkan sentiment agama, dan sentiment agama sangat efektif dalam menggerakan massa dan dampaknya pun luar biasa.

“Mereka menggunakan agama sebagai pijakkan untuk memperjuangkan kepentingannya. Yang ini tentu terus didalami oleh apar penegak hukum kita. Tidak hanya aktornya tetapi juga aktor intelektualnya,” papar Menag tanpa menyebutkan siapa dan bagaimana ‘pihak lain’ yang dimaksudkan menteri.

MA/Kemenag, Foto: kemenag

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *