Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 09 April 2017

Teologi Maut: Berani Mati Takut Hidup


islamindonesia.id – Teologi Maut: Berani Mati Takut Hidup

 

Mantan Ketum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai boleh saja menyalahkan AS atau negara lain terkait kehancuran negara-negara Islam, seperti Suriah, Irak, Libya, dan Afganistan. Tapi orang harus melihat ke dalam. Masyarakat di negara-negara itu sebetulnya rapuh.

“Walau (kondisi) kita masih jauh (lebih baik) dari Suriah, kalau nggak hati-hati, bahaya,” kata Buya Syafii, panggilan akrab Syafii Maarif, dalam sambutannya di seminar dan lokakarya ‘Indonesia di Persimpangan Negara Pancasila Vs Negara Agama’ di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2017).

Buya menyebut Suriah hancur. Irak. Libya, dan Afganistan, juga. Mesir tidak keruan.

“Kita boleh menyalahkan Amerika, menyalahkan Barat, tetapi Barat itu masuk ke dalam karena keadaan masyarakat (Suriah, Irak, dan lain-lain) rapuh dari dalam,” katanya.

“Saya katakan, ini teologi maut. Teologi maut adalah sebuah teologi yang mengajarkan bahwa berani mati tapi tidak berani hidup,” tambahnya.

Yang berperang di Suriah sebagian orang Indonesia. Menurut Buya, merekalah penganut teologi maut itu.

Buya menambahkan, saat ini berkembang teologi memonopoli kebenaran. “Di luar kami adalah salah. Saya beberapa kali kirim SMS ke Kapolri, negara tidak boleh kalah,” katanya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *