Satu Islam Untuk Semua

Monday, 27 February 2017

Teka-Teki di Balik Kunjungan Spektakuler Raja Salman, Mau Investasi atau Jualan Saham Aramco?


islamindonesia.id – Teka-Teki di Balik Kunjungan Spektakuler Raja Salman, Mau Investasi atau Jualan Saham Aramco?

 

Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia diharapkan akan memberikan dampak pada perekonomian Indonesia. Selain masalah perdagangan, pemerintah juga mendorong agar Kerajaan Arab Saudi menggenjot investasinya di Indonesia.

Namun, kondisi ekonomi Arab Saudi saat ini tak cukup menggembirakan. Negara tersebut mengalami defisit dan membutuhkan pembiayaan atau utang akibat anjloknya harga minyak. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Arab hanya mencapai 1,4 persen, lebih rendah dibandingkan 2015 sebesar 4,1 persen.

“Dia (pemerintah Arab Saudi) saja mau jualan sahamnya Aramco. Dia terbitin obligasi seperti kita, dia ngutang juga. Senasib sama kita, sama-sama cari pembiayaan,” kata Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Schneider di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Secara umum, kata Schneider, kondisi Indonesia dan Arab Saudi tidak jauh berbeda, sama-sama membutuhkan pembiayaan melalui penerbitan surat utang. Namun, Arab membutuhkan waktu transisi yang lebih lama untuk diversifikasi penerimaan negaranya.

“Yang tadinya Arab harga minyaknya tinggi, sekarang harganya turun, ekonominya sedang sibuk diversifikasi supaya enggak tergantung sama minyak lagi. Dia butuh waktu, uang, investasi besar, sumber daya manusianya, dan segala macam, transisinya enggak bisa cepat,” jelasnya.

Schneider meragukan jika kunjungan Raja Salman bisa mendorong investasi maupun pembelian Surat Utang Negara (SUN) Indonesia. Arab, kata dia, saat ini tengah mengalami persoalan biaya subsidi akibat turunnya harga minyak.

“Kami sudah bertemu dengan negara-negara teluk, dan mereka siap menerbitkan global bond untuk memenuhi budgetnya,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga meragukan rencana Arab yang akan berinvestasi sebesar 25 miliar dolar AS ke Indonesia.

”Mau investasi gimana? Yang saya tahu dia malah mau nawarin saham Aramco. Tapi ada kerja sama untuk ekspor produk kita, perdagangan,” katanya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *