Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 15 March 2014

Target 999 Unit “Apartemen Santri” Tahun Ini Tercapai


foto:istimewa

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz memasang target pembangunan 999 rumah susun sewa (rusunawa) untuk lembaga pendidikan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Proyek “apartemen santri” ini akan digarap hingga akhir masa jabatannya pada kuartal III 2014.

Menurut Djan Faridz, hingga akhir 2013 pemerintah sudah membangun 529 rusunawa pondok pesantren. “Saya meminta doa dan dukungan agar sebelum masa jabatan berakhir jumlah rusunawa bisa bertambah minimal 400 unit,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis, 6 Maret 2014.  

Sebelumnya, pada Rabu, 5 Maret 2014, Djan meresmikan rusunawa di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Rusunawa tersebut berupa satu twin block yang terdiri dari dua lantai. Jumlah rumah di rusunawa tersebut mencapai sembilan unit. Pada lantai 1 terdapat empat ruangan, dan di lantai 2 ada lima ruangan yang berukuran cukup besar. Rusunawa di Pesantren Lirboyo bisa menampung 200 santri. (Baca juga: Kadis Perumahan: Jual-Beli Rusun Termasuk Pidana)

Djan mengatakan para santri yang selama ini masih tinggal di asrama memerlukan bantuan dari pemerintah. Apalagi, kata dia, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berpengaruh bagi kehidupan bangsa. Namun kehidupan para santri kebanyakan masih jauh dari ideal. “Satu kamar di asrama bisa ditempati 15 santri,” ujarnya.

Bulan lalu,  Djan Faridz  juga telah meresmikan rumah susun (Rusun) Pesantren Al Islah Sempal Wadak, Bintoro, Demak, Jawa Tengah,  Djan Faridz mengaku, hal ini merupakan komitmennya untuk memajukan pesantren dan membantu para santri yang berasal dari keluarga miskin.

 “Pesantren ini kita bantu sesuai dengan lahan yang disediakan, dengan demikian kita bisa membantu pesantren dan santri kurang  mampu sesuai dengan kebutuhan, termasuk di pesantren Al Islah ini,” ujarnya.

Sementara itu, pengasuh pesantren Al Islah K Ali Masyhar Fadlol menilai bantuan ini akan sagat bermanfaat bagi keberlangsungan pendidikan di pesantren. Para santri kurang mampu juga mempunyai kesempatan untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi,

“Semoga program seperti ini bisa berkelanjutan bahkan ditingkatkan,  karena pesantren bisa menampung lebih banyak lagi santri yang tahun kemarin belum bisa tertampung,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *