Satu Islam Untuk Semua

Monday, 24 February 2014

Taliban Pakistan “Ngotot” Agar Pemerintah Terapkan Hukum Islam


lignet.com/AFP

Taliban menilai sistem hukum di Pakistan saat ini tidak sesuai


Perdana Menteri Pemerintahan Nawaz Sharif menginginkan adanya negoisasi terkait penyelesaian pertempuran dengan militan. Ia yang berkuasa sejak pertengahan tahun lalu berjanji akan membujuk Taliban supaya menghentikan pertempuran dan mengusulkan agar kelompok terlarang Taliban menjadi entitas politik yang legal.

Tapi, pembicaraan tersebut tampaknya tak kunjung usai. Pihak Taliban Pakistan tetap “ngotot” ingin agar pemerintah menerapkan sistem politik dan hukum Islam secara resmi. Bahkan, mereka mengatakan bahwa, tidak ada kesempatan perdamaian bagi Pakistan kecuali dengan cara itu.

Sebelumnya, saat menjadi perdana menteri pertama kali, Nawaz juga mencoba memperkenalkan syariah di akhir 1990-an sebelum ia digulingkan dalam kudeta militer, sayang tidak membuahkan hasil.

Sementara itu, juru bicara utama Taliban Shahidullah Shahid mengatakan kepada para wartawan pada hari Jumat (21/2) di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Waziristan, wilayah tanpa hukum di perbatasan Afghanistan, bahwa mereka masih berharap negosiasi akan berlanjut.

“Jika pembicaraan yang akan diadakan itu hanya mengenai syariah (hukum Islam), kami sudah menjelaskannya pada komite pemerintah. Kami berjuang untuk penegakan syariah dan kami sedang mengadakan pembicaraan untuk tujuan yang sama,” kata Shahidullah.

Tapi, “Meskipun ada pemboman baru-baru ini di Waziristan Utara dan pembunuhan 74 anggota kami oleh pasukan keamanan selama pembicaraan damai, kita masih serius membicarakan ini.” Lanjutnya.

Saat ini, meskipun Pakistan merupakan negara muslim konservatif dan juga memiliki konstitusi berakar dari tradisi Islam, tapi sistem hukum negara tersebut masih didasarkan pada hukum umum Inggris—yang menjamin kebebasan beragam dan bersuara bagi seluruh rakyatnya. Menurut Taliban, ini tidak sesuai.

Pembicaraan Damai Seakan Sia-sia

Konflik ini sedikitnya telah menewasakan lebih dari 40.000 orang sejak tahun 2007 awal kampanye Taliban melawan pemerintah Islamabad. Pembicaraan damai pun banyak dilakukan. Namun, seolah sia-sia.

Kekerasan terus terjadi. Banyak pihak yang merasa bingung dengan desakan agar kedua belah pihak melanjutkan negosiasi perdamaian.

Militer Pakistan, secara terbuka mendukung pembicaraan. Tapi,  secara pribadi salah seorang pejabat senior mengungkapkan frustrasi. Pembicaraan yang panjang justru meningkatkan spekulasi bahwa angkatan bersenjata akan melakukan tindakan keras.

Taliban oleh warga Pakistan Liberal dipandang memiliki satu keyakinan agama yang keras, termasuk larangan pendidikan perempuan dan vaksinasi polio. Petugas kesehatan diserang secara terus menerus  karena Taliban melihat vaksin sebagai salah satu rencana Barat untuk mensterilkan Muslim.

“Tetes Polio bukan vaksin terhadap penyakit,” kata Azam Tariq, pimpinan Taliban lain kepada wartawan sambil menggenggam tasbih di tangannya. “Itu adalah kampanye untuk merusak Islam.”

 

Sumber: Reuters

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *