Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 25 February 2014

Taliban Anggap Olahraga Kriket Akan Lupakan Semangat Jihad


Kompas.com

Pemeritah Pakistan menawarkan solusi terkait ketegangan yang terjadi antara pihak pemerintah dengan Taliban melalui pertandingan olahraga kriket. Tapi, usulan itu ditolak kelompok Taliban dengan alasan olahraga akan membuat kaum muda melupakan panggilan jihad.

“Saya mendapat informasi bahwa pihak Taliban menyukai kriket. Jadi kalau mereka bisa dengar (pesan ini), kita bisa menjalankan satu pertandingan kriket dan mendapat hasil (dialog) yang lebih baik,” kata Khan seperti dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (25/02).

Tawaran ini diajukan secara informal oleh Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan setelah proses dialog antara kedua belah pihak menemui jalan buntu dan terganjal penculikan 23 tentara Pakistan oleh pihak Taliban.

Sayangnya, juru bicara Taliban, Sahhidullah Sahid, mengatakan dengan tegas bahwa, tawaran tersebut tidak berguna bagi Taliban, dan menolaknya.

“Orang-orang sekuler ini ingin memisahkan kaum muda dengan jihad dan nilai-nilai Islam melalui olahraga kriket. Kami dengan tegas menolak kriket dan tidak menyukai.”

Namun, tawaran menteri Khan ini pun mendapat kecaman di media sosial. Seorang pengguna akun @kursed menyebut tawaran menteri Khan sangat menjijikkan dan ia seharusnya mengundang keluarga tentara yang kepalanya dipenggal oleh Taliban.

Di Pakistan, kriket merupakan olahraga yang sangat digemari. PM Pakistan Nawaz Sharif merupakan penggemar berat kriket. Begitu pun mantan bintang kriket Pakistan, Imran Khan, yang kini sudah menjadi satu politikus berpengaruh.

Pada 1987, pemimpin Pakistan Jenderal Zia Ul-Haq mengunjungi Jaipur untuk menyaksikan pertandingan kriket. Tindakan ini meredakan ketegangan di antara kedua negara.

 

Sumber: Tribunnews.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *