Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 17 October 2017

Taktik Bumi Hangus AS Saat Kalah Telak di Irak dan Suriah


islamindonesia.id – Taktik Bumi Hangus AS Saat Kalah Telak di Irak dan Suriah

 

Nasib pasukan pemberontak Suriah dan kelompok militan ISIS dukungan Amerika Serikat untuk menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad kini kian terdesak.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Libanon Jamal Wakeem mengatakan, dalam pertempuran di lapangan, baik di Irak maupun Suriah, memperlihatkan AS kian mengalami kekalahan. Negari Paman Sam itu kini berusaha bertahan dengan cara apapun supaya bisa masuk ke agenda perundingan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Sabtu lalu pasukan Suriah berhasil membebaskan Kota Al-Mayadeen di Provinsi Deir es-Zor dari cengkeraman ISIS.

Saat ini masih tersisa sekitar delapan persen wilayah Suriah yang masih dikuasai ISIS.

Wakeem menuturkan hanya tinggal persoalan waktu saja bagi pasukan Suriah dibantu Rusia untuk menguasai kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya direbut ISIS.

“Tapi pada saat yang sama ada tantangan besar bagi pasukan Suriah dan sekutunya, yaitu campur tangan Amerika di wilayah utara Suriah karena mereka (AS) mendukung pasukan Kurdi menguasai daerah itu supaya AS tetap punya pengaruh di utara Suriah,” kata Wakeem, seperti dilansir laman Russia Today, Minggu (15/10/2017).

Pembebasan Al-Mayadeen, kata Wakeem, sangat penting bagi pasukan Suriah karena itu memperkuat kekuasaan mereka di salah satu kota kunci yang menghubungkan Suriah dengan Irak serta mempertegas kekuatan mereka di Provinsi Deir ez-Zor. Kemenangan ini bisa mencegah Amerika dan sekutunya menguasai wilayah utara yang ingin menjadikan daerah itu kawasan otonom. Apalagi saat ini pasukan Kurdi dibantu AS menguasai Raqqa dan memaksa ISIS mundur dari kota itu dan mendesak mereka ke timur untuk menghalangi pasukan Suriah merebut wilayah yang menghubungkan daerah itu dengan Irak.

Selanjutnya Wakeem juga menambahkan, taktik yang diterapkan AS, baik di Suriah dan Irak, adalah menghancurkan sebanyak mungkin, supaya kota yang dibebaskan tentara Suriah dari ISIS itu sulit untuk dibangun kembali. Pada saat yang sama mereka ingin mengalihkan konflik ini menjadi isu warga sipil yang menderita, terutama setelah Amerika kian mengalami kekalahan di lapangan, baik di Irak dan Suriah. Inilah alasan Amerika kini berusaha bertahan semaksimal mungkin supaya bisa masuk ke agenda perundingan.

“Saya yakin hal semacam ini serupa dengan yang terjadi di Mosul, misalnya, ketika AS membombardir kota itu dan menghancurkan hampir 80 persen wilayah barat Mosul.”

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *