Satu Islam Untuk Semua

Monday, 13 February 2017

“Tak Hanya Tanah Subur, Indonesia Juga Diberkahi Kesuburan Agama dan Keyakinan”


IslamIndonesia.id- “Tak Hanya Tanah Subur, Indonesia Juga Diberkahi Kesuburan Agama dan Keyakinan”

 

Di depan civitas akademika IAIN Purwokerto (10/2), Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang bukan saja diberkahi kesuburan tanah dan penduduknya, tetapi juga diberkahi kesuburan agama dan keyakinan.

Karena itu, selama ribuan tahun, Nusantara sudah terbiasa dengan kehidupan beraneka agama yang saling harmoni. Maka, tidak heran jika kearifan-kearifan lokal yang sangat luhur, berakar dari nilai-nilai agama.

Meski demikian, lanjut Menag, Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan juga negara sekuler. Agama di Indonesia menempati posisi penting sehingga memperoleh ruang tumbuh seluas-luasnya.

Dalam konteks ini, pria jebolan Ponpes Gontor ini meminta umat Islam untuk tidak mudah terjebak fenomena klaim kebenaran (truth claim).

Klaim ini dapat menutup pintu pada keterbukaan dan kebhinekaan. Padahal, tidak ada seorangpun yang dapat menembus pemahaman agama secara sempurna karena keterbatasan akal manusia.

Masih dalam orasi agama dan budaya di IAIN Purwokerto, Menag menambahkan, sangat logis kalau manusia berbeda-beda dalam agama. Sebab, kebenaran tafsir atas wahyu adalah relatif.

Para mufassir bagi Lukman, adalah ‘culturalbroker‘ yang menjembatani ‘yang tidak terbatas’ dengan ‘yang terbatas’. Sebab itu, Menag mengingatkan insan kampus agar tidak bermimpi bahwa semua manusia satu dan sama dalam agama karena hal ini bertentangan dengan Sunnatullah.

Seperti dilaporkan suaramerdeka.com, dalam kesempatan itu Menag juga meresmikan gedung perpustakaan IAIN Purwokerto. Gedung megah berlantai 5 tersebut dibangun dengan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dilengkapi dengan sejumlah fasilitas memadai diantaranya sistem Bookless Library System yang bisa diakses mahasiswa dan masyarakat.

Usai menandatangani prasasti peresmian dan pengguntingan pita, Menag meninjau sekaligus mencoba aplikasi yang telah dikembangkan. Menag berharap agar gedung baru tersebut dapat dioptimalkan manfaatnya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membaca masa depan. Menurutnya, tantangan dan sistem nilai terus berubah, sehingga ketajaman merespons harus lebih jeli agar tidak memfosil.[]

 

 

Ys/ islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *