Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 21 December 2014

‘Tak Elok Mengklaim Diri paling Syar’i’


Muslimin perlu berpantang dari merasa diri paling taat syariat agama, kata seorang pejabat organisasi Islam, mengingatkan jebakan pemaksaan keyakinan dan perpecahan seiring merebaknya sassus penyeragaman model kerudung pegawai BUMN.

“Tak elok mengklaim diri sendiri paling syar’i dan memandang  kelompok yang lain kurang syar’i, atau bahkan tidak syar’i, termasuk dalam soal model jilbab, ” kata Wakil Sekretaris Jenderal Nahdatul Ulama, Muhammad Sulton Fatoni, Jumat.

Dia berharap Muslimin banyak berkaca dan menghindari bersikap reaktif, terlebih dalam soal issu keagamaan yang mudah merusak  keharmonisan.

“Kami menghimbau tidak ada lagi politisasi isu keagamaan, terlebih hanya untuk kepentingan melanggengkan kekuasaan,” katanya merujuk pada keriuhan di dunia Internet terkait sassus penyeragaman model jilbab pegawai negeri.

Menurut Sulton, pasca Reformasi hampir mustahil pemerintah bersikap tangan besi, semisal melarang simbol-simbol keagamaan di instansi negara.

Masyarakat perlu lebih bijak menyikapi desas-desus, katanya meminta.

Sebelumnya ramai beredar di Internet sassus Kementrian BUMN mengharamkan penggunaan jilbab panjang.

Pejabat kementrian menampik semua itu dan menggambarkannya sebagai tuduhan tak berdasar. 

(MA/Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *